New Delhi (Antara Bali) - Peristiwa mengejutkan perkosaan berkelompok di Ibu Kota India, New Delhi, pada Desember 2012, membuat perempuan setempat mengajukan permohonan izin untuk memiliki dan membeli senjata, demikian laporan media setempat, Selasa.

Sejak 18 Desember 2012, Departemen Pemberian Izin Polisi New Delhi telah menerima sebanyak 274 permohonan dari kaum perempuan, selain kebanjiran ratusan pertanyaan mengenai cara memperoleh izin, kata laporan tersebut.

"Kami telah menerima lebih dari 1.200 telepon. Mereka bukan hanya perempuan pekerja biasa, tetapi juga kalangan mahasiswi yang melakukan perjalanan jauh ke perguruan tinggi dan para orang tua wanita. Mereka sangat ingin mengetahui lebih jauh mengenai prosedur untuk memiliki senjata," kata seorang polisi New Delhi, demikian Times of India.

Beberapa sumber kepolisian New Delhi mengatakan ratusan perempuan lagi juga telah langsung datang ke kantor polisi, demikian laporan Xinhua dikutip Selasa.

Korban perkosaan berkelompok, mahasiswi medis berusia 23 tahun, meninggal Sabtu (29/12) di sebuah rumah sakit di Singapura, 13 hari setelah ia diperkosa dan dianiaya oleh enam penjahat di satu bus yang bergerak di bagian selatan New Delhi pada 16 Desember. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013