Grab sebagai salah satu aplikasi penyedia layanan transportasi bersama platform digital pembayaran OVO terus berupaya mendukung pemerintah untuk mencapai target digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air, termasuk di Provinsi Bali.
"Grab dan OVO #PercayaUMKM Indonesia akan terus mendukung pemerintah untuk capai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024," kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Minggu.
Setahun terakhir, lebih dari 500 ribu pelaku UMKM baru telah bergabung dalam platform Grab dan OVO, serta menciptakan 1 juta lapangan kerja baru.
Terlebih, di Bali berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali itu per Mei 2022, jumlah UMKM mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen atau setara dengan 440.609, jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 412.265.
"Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID," ucapnya.
Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar.
"Ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia," kata Neneng Goenadi.
Sebagai bentuk apresiasi atas capaian dan kontribusi penting para pelaku UMKM tersebut, Grab dan OVO juga menggelar Hajatan UMKM 2023, dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI.
Acara yang merupakan rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus nanti, digelar di Fresh Market, Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu (6/8).
Melalui Hajatan UMKM 2023, Grab memberikan kesempatan bagi puluhan pelaku UMKM dari berbagai kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk mempromosikan produk unggulan mereka.
Selain bazar dan pameran produk unggulan UMKM, pengunjung Hajatan UMKM 2023 dihibur dengan pertunjukan seni, area permainan keluarga dan sesi olahraga bersama.
"Saya menyambut baik inisiatif Grab dan OVO yang terus mendukung dan memfasilitasi UMKM untuk melakukan transformasi digital. UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Teten antusias mengikuti sesi makan kuliner khas Nusantara, bersama Mukbangers ternama dan tokoh publik di tengah-tengah acara.
Menurut data Kemenkop UKM, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah onboarding dan pada 2023 akan ditargetkan ada 24 juta UMKM yang masuk ekosistem digital.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM yang telah memperluas usaha dan membuka lapangan kerja baru setelah beralih ke digital adalah Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin.
"Kami memulai bisnis di 2018 dan beralih ke online lewat Grab di 2020. Omzet kami meningkat signifikan dan hingga sekarang kami sudah memiliki puluhan karyawan di empat cabang," ujarnya.
Selain melayani orderan secara daring, pelanggan yang datang langsung ke outlet juga makin dimudahkan, karena pembayarannya bisa pakai QRIS dan OVO.
"Sekarang hampir 90 persen transaksi pembelian langsung sudah pakai digital," kata Titin Juherni dan Adi Nugraha pemilik Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin.
Kisah lainnya datang dari Hamit Bangun Sasmito, pemilik Geprek Penyet Mbak Warni. "Lewat berjualan online, kini saya bisa membuka cabang di lokasi yang strategis dan merekrut pemuda sekitar yang putus sekolah dan akhirnya menganggur," ujarnya.
Usahanya juga semakin dikenal banyak orang dan mengalami peningkatan pendapatan lebih dari dua kali lipat per harinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Grab dan OVO #PercayaUMKM Indonesia akan terus mendukung pemerintah untuk capai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024," kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Minggu.
Setahun terakhir, lebih dari 500 ribu pelaku UMKM baru telah bergabung dalam platform Grab dan OVO, serta menciptakan 1 juta lapangan kerja baru.
Terlebih, di Bali berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali itu per Mei 2022, jumlah UMKM mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen atau setara dengan 440.609, jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 412.265.
"Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID," ucapnya.
Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar.
"Ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia," kata Neneng Goenadi.
Sebagai bentuk apresiasi atas capaian dan kontribusi penting para pelaku UMKM tersebut, Grab dan OVO juga menggelar Hajatan UMKM 2023, dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI.
Acara yang merupakan rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus nanti, digelar di Fresh Market, Bintaro, Tangerang Selatan pada Minggu (6/8).
Melalui Hajatan UMKM 2023, Grab memberikan kesempatan bagi puluhan pelaku UMKM dari berbagai kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk mempromosikan produk unggulan mereka.
Selain bazar dan pameran produk unggulan UMKM, pengunjung Hajatan UMKM 2023 dihibur dengan pertunjukan seni, area permainan keluarga dan sesi olahraga bersama.
"Saya menyambut baik inisiatif Grab dan OVO yang terus mendukung dan memfasilitasi UMKM untuk melakukan transformasi digital. UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Teten antusias mengikuti sesi makan kuliner khas Nusantara, bersama Mukbangers ternama dan tokoh publik di tengah-tengah acara.
Menurut data Kemenkop UKM, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah onboarding dan pada 2023 akan ditargetkan ada 24 juta UMKM yang masuk ekosistem digital.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM yang telah memperluas usaha dan membuka lapangan kerja baru setelah beralih ke digital adalah Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin.
"Kami memulai bisnis di 2018 dan beralih ke online lewat Grab di 2020. Omzet kami meningkat signifikan dan hingga sekarang kami sudah memiliki puluhan karyawan di empat cabang," ujarnya.
Selain melayani orderan secara daring, pelanggan yang datang langsung ke outlet juga makin dimudahkan, karena pembayarannya bisa pakai QRIS dan OVO.
"Sekarang hampir 90 persen transaksi pembelian langsung sudah pakai digital," kata Titin Juherni dan Adi Nugraha pemilik Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin.
Kisah lainnya datang dari Hamit Bangun Sasmito, pemilik Geprek Penyet Mbak Warni. "Lewat berjualan online, kini saya bisa membuka cabang di lokasi yang strategis dan merekrut pemuda sekitar yang putus sekolah dan akhirnya menganggur," ujarnya.
Usahanya juga semakin dikenal banyak orang dan mengalami peningkatan pendapatan lebih dari dua kali lipat per harinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023