Palu (Antara Bali) - Menteri Koodinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa berbagi cerita pengalaman saat dirinya meninggalkan kampung halaman masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) di hadapan 408 wisudawan dan undangan pada wisuda sarjana mahasiswa Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu, Sabtu.

"Saya dibesarkan dari kampung. Ketika mau sekolah di ITB, Ibu saya buka kalungnya. Nak, kamu berangkat sekolah. Dalam bahasa Palembang dikatakan jangan kamu tidak jadi orang," kenangnya pada acara bertepatan Hari Ibu itu.

Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, pada 18 Desember 1953 itu melanjutkan ceritanya untuk mendorong semangat para wisudawan agar kelak menjadi pendukung utama keluarga, masyarakat dan negara.

Hatta Rajasa mengatakan, salah satu pesan ibundanya bahwa dirinya di Bandung bisa jadi apa saja. "Di Bandung kamu bisa jadi apa saja nak, walaupun kita belum pernah ke sana. Kata orang, Ma' saya orang kampung. Kamu bisa jadi orang hebat di situ tempatnya. Jadi ahli maksiat, di situ juga tempatnya".

"Supaya kamu aman nak, cari masjid. Jadilah aktivis masjid. Di sanalah saya jadi aktivis masjid Salman," kata Hatta Rajasa menirukan pesan ibunya, seraya meyakinkan 408 mahasiswa Unisa yang diwisuda juga akan bisa menjadi orang hebat yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.

"Mengenang ini, kalau saya orang kampung seperti itu bisa, maka Insya Allah kawan-kawan sarjana akan bisa. Saya doakan bisa jadi pendukung utama keluarga, masyarakat dan rakyat di Sulaweesi Tengah," ucap Hatta yang kariernya terus meroket dari Menteri Ristek 2001, Menhub 2004, Mensesneg 2007 dan Menko Perekonomian sejak 2009. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012