Denpasar (Antara Bali) - Umat Kristen di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, mulai melakukan persiapan untuk menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2013.
"Kami mempersiapkan penjor, bambu yang dihias dengan janur untuk dipasang di gerbang rumah masing-masing umat maupun di gereja," kata Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Ketut Jack Mudastra di Tuka, 15 km barat daya Denpasar, Sabtu.
Pemasangan penjor di sisi gerbang masuk rumah tangga masing-masing, seperti halnya dilakukan umat Hindu saat menyambut Hari Raya Galungan, hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
Perayaan Natal di Banjar Tuka yang melibatkan sekitar 600 kepala keluarga umat Kristiani yang dibagi dalam sebelas sektor. Tuka merupakan daerah pertama di Bali yang penduduknya mengikuti ajaran Kristen, yakni sejak tahun 1937, dan terus berkembang secara turun-temurun hingga sekarang.
Jack Mudastra menambahkan, selain membuat penjor juga menghias gereja dengan nuansa Hindu. "Persiapan ini kami lakukan sejak beberapa hari terakhir, dengan harapan pada sehari menjelang Natal sudah rampung" ujarnya.
Selain itu juga melakukan kegiatan sosial berupa kunjungan ke panti asuhan dan peduli lansia, mempererat persaudaraan dengan masyarakat sekitar melalui pengiriman kue, masakan dan buah-buahan kepada tetangga beragama lain. "Tradisi ini kami warisi dari leluhur," ucapnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami mempersiapkan penjor, bambu yang dihias dengan janur untuk dipasang di gerbang rumah masing-masing umat maupun di gereja," kata Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, Ketut Jack Mudastra di Tuka, 15 km barat daya Denpasar, Sabtu.
Pemasangan penjor di sisi gerbang masuk rumah tangga masing-masing, seperti halnya dilakukan umat Hindu saat menyambut Hari Raya Galungan, hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
Perayaan Natal di Banjar Tuka yang melibatkan sekitar 600 kepala keluarga umat Kristiani yang dibagi dalam sebelas sektor. Tuka merupakan daerah pertama di Bali yang penduduknya mengikuti ajaran Kristen, yakni sejak tahun 1937, dan terus berkembang secara turun-temurun hingga sekarang.
Jack Mudastra menambahkan, selain membuat penjor juga menghias gereja dengan nuansa Hindu. "Persiapan ini kami lakukan sejak beberapa hari terakhir, dengan harapan pada sehari menjelang Natal sudah rampung" ujarnya.
Selain itu juga melakukan kegiatan sosial berupa kunjungan ke panti asuhan dan peduli lansia, mempererat persaudaraan dengan masyarakat sekitar melalui pengiriman kue, masakan dan buah-buahan kepada tetangga beragama lain. "Tradisi ini kami warisi dari leluhur," ucapnya. (*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012