Pertandingan perempat final yang dilakoni ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berlangsung sebagai rubber game dramatis yang mengantarkan wakil tuan rumah ke babak semifinal Indonesia Open 2023, Jumat malam.
Pada pertandingan partai penutup di Istora Gelora Bung Karno itu, pasangan Pram/Yere sempat tertinggal pada gim ketiga sebelum akhirnya mengejar ketertinggalan dan mengalahkan pasangan Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 16-21, 21-17, 21-19.
"Di gim ketiga ketinggalan 11-17, saya berusaha menenangkan diri sendiri dan yang penting fokus dan tidak mati sendiri," kata Yeremia dalam konferensi pers usai pertandingan.
Begitu pula dengan Pramudya yang lebih bermain tanpa beban serta tidak memikirkan hasil akhirnya. Baginya, yang terpenting adalah berusaha fokus dan mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Kalau saya fokus ke diri sendiri saja, tidak memikirkan menang kalah yang penting semangat, berusaha sefokus mungkin, mengeluarkan kemampuan," ungkap Pramudya.
Kemenangan tersebut menjadi titik balik semangat mereka untuk kembali bangkit menuju performa puncak setelah sempat terpuruk akibat cedera yang dialami Yeremia pada perempat final Indonesia Open tahun lalu.
Yeremia tak kuasa meluapkan perasaannya saat sukses melesatkan jump smes yang berbuah poin penentu kemenangan pasangan berjuluk The Prayer itu. Yeremia segera berteriak dan mengepalkan tangannya sebagai ungkapan emosionalnya.
Perasaan lega dan senang bercampur menjadi satu, karena tak hanya telah keluar dari keterpurukannya namun juga melangkah ke semifinal turnamen BWF Super 1000.
"Pastinya senang sekali bisa ke semifinal Super 1000, apalagi (edisi) sebelumnya tidak jadi masuk semifinal karena cedera. Saya sampai terharu dan menangis karena pencapaian ini," ungkap Yeremia.
Pram/Yere mengaku tak menyangka bisa melaju ke semifinal Indonesia Open. Meski bahagia, namun mereka tetap harus waspada karena akan berjumpa lawan yang lebih berat di semifinal.
"Cukup senang juga ya tadi bisa performed dengan baik. Tapi musti diingat besok masih ada match lagi, harus tampil baik," pungkas Pramudya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Pada pertandingan partai penutup di Istora Gelora Bung Karno itu, pasangan Pram/Yere sempat tertinggal pada gim ketiga sebelum akhirnya mengejar ketertinggalan dan mengalahkan pasangan Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 16-21, 21-17, 21-19.
"Di gim ketiga ketinggalan 11-17, saya berusaha menenangkan diri sendiri dan yang penting fokus dan tidak mati sendiri," kata Yeremia dalam konferensi pers usai pertandingan.
Begitu pula dengan Pramudya yang lebih bermain tanpa beban serta tidak memikirkan hasil akhirnya. Baginya, yang terpenting adalah berusaha fokus dan mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Kalau saya fokus ke diri sendiri saja, tidak memikirkan menang kalah yang penting semangat, berusaha sefokus mungkin, mengeluarkan kemampuan," ungkap Pramudya.
Kemenangan tersebut menjadi titik balik semangat mereka untuk kembali bangkit menuju performa puncak setelah sempat terpuruk akibat cedera yang dialami Yeremia pada perempat final Indonesia Open tahun lalu.
Yeremia tak kuasa meluapkan perasaannya saat sukses melesatkan jump smes yang berbuah poin penentu kemenangan pasangan berjuluk The Prayer itu. Yeremia segera berteriak dan mengepalkan tangannya sebagai ungkapan emosionalnya.
Perasaan lega dan senang bercampur menjadi satu, karena tak hanya telah keluar dari keterpurukannya namun juga melangkah ke semifinal turnamen BWF Super 1000.
"Pastinya senang sekali bisa ke semifinal Super 1000, apalagi (edisi) sebelumnya tidak jadi masuk semifinal karena cedera. Saya sampai terharu dan menangis karena pencapaian ini," ungkap Yeremia.
Pram/Yere mengaku tak menyangka bisa melaju ke semifinal Indonesia Open. Meski bahagia, namun mereka tetap harus waspada karena akan berjumpa lawan yang lebih berat di semifinal.
"Cukup senang juga ya tadi bisa performed dengan baik. Tapi musti diingat besok masih ada match lagi, harus tampil baik," pungkas Pramudya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023