PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa, menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini telah membagikan dividen interim sebesar 70 juta dolar AS pada 27 Januari 2023 lalu, sehingga, total dividen yang dibagikan oleh perseroan sebesar 100 juta dolar AS untuk tahun buku 2022.
Kemudian, sisa laba bersih yang sebesar 27,32 juta dolar AS akan ditempatkan oleh perseroan sebagai laba ditahan.
"Hasil RUPST ini meningkatkan optimisme kami terhadap pertumbuhan perseroan secara positif dan konsisten. Ke depan, perseroan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga pertumbuhan bisnis serta mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia,” ujar Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah.
Dalam RUPST ini, perseroan juga menyetujui pergantian pengurus, diantaranya mengangkat Sujit S.Parhar sebagai Komisaris Independen menggantikan Samsul Hidayat, dan mengangkat Julfi Hadi sebagai Direktur Utama menggantikan Ahmad Yuniarto.
Selain itu, mengangkat Ahmad Yani sebagai Direktur Operasi menggantikan Eko Agung Bramantyo, dan menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.
Lebih lanjut, perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO), diantaranya untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology.
Selain itu, digunakan untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung operasional, serta pembayaran sebagian facilities agreement perseroan.
Pertamina Geothermal Energy mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 49,68 persen year on year (yoy) menjadi 127,32 juta dolar AS selama tahun 2022, yang ditopang oleh pendapatan yang meningkat 4,68 persen (yoy).
Perseroan mencatatkan produksi uap dan listrik panas bumi sebesar 4.629,6 Giga Watt Hours (GWh), serta dari aspek keberlanjutan, perseroan berhasil melakukan penghindaran emisi sebesar 3,87 juta ton karbondioksida (CO2).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Sebelumnya, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini telah membagikan dividen interim sebesar 70 juta dolar AS pada 27 Januari 2023 lalu, sehingga, total dividen yang dibagikan oleh perseroan sebesar 100 juta dolar AS untuk tahun buku 2022.
Kemudian, sisa laba bersih yang sebesar 27,32 juta dolar AS akan ditempatkan oleh perseroan sebagai laba ditahan.
"Hasil RUPST ini meningkatkan optimisme kami terhadap pertumbuhan perseroan secara positif dan konsisten. Ke depan, perseroan akan terus berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga pertumbuhan bisnis serta mengembangkan potensi energi hijau di Indonesia,” ujar Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah.
Dalam RUPST ini, perseroan juga menyetujui pergantian pengurus, diantaranya mengangkat Sujit S.Parhar sebagai Komisaris Independen menggantikan Samsul Hidayat, dan mengangkat Julfi Hadi sebagai Direktur Utama menggantikan Ahmad Yuniarto.
Selain itu, mengangkat Ahmad Yani sebagai Direktur Operasi menggantikan Eko Agung Bramantyo, dan menunjuk Dannif Danusaputro sebagai Komisaris.
Lebih lanjut, perseroan juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO), diantaranya untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology.
Selain itu, digunakan untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung operasional, serta pembayaran sebagian facilities agreement perseroan.
Pertamina Geothermal Energy mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 49,68 persen year on year (yoy) menjadi 127,32 juta dolar AS selama tahun 2022, yang ditopang oleh pendapatan yang meningkat 4,68 persen (yoy).
Perseroan mencatatkan produksi uap dan listrik panas bumi sebesar 4.629,6 Giga Watt Hours (GWh), serta dari aspek keberlanjutan, perseroan berhasil melakukan penghindaran emisi sebesar 3,87 juta ton karbondioksida (CO2).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023