Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali menjalin kerja sama dengan St John’s University, Taiwan, untuk pertukaran mahasiswa sambil magang dalam Program 2+2.

Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan di Denpasar, Kamis, menyampaikan nota kesepahaman (MoU) dengan St John’s University sudah ditandatangani di Taiwan, Taipei, belum lama ini.

"Kerja sama menyangkut Tri Dharma Perguruan Tinggi dan selanjutnya segera akan ditindaklanjuti dalam MoU yang mengatur hal-hal teknis kerja sama dalam Program 2+2," ujarnya.

Selain dengan St John’s University, ITB STIKOM Bali sejak 2018 menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Taiwan.

Wakil Rektor St John’s University Taipei, Bruce Ho, PhD pada 5 Mei 2023 telah menandatangani MoU dengan ITB STIKOM Bali yang diwakili oleh Person In Charge (PIC) Program Kuliah Sambil Magang di Luar Negeri Rahman Sabon Nama SE.

Dadang Hermawan menambahkan penekanan kerja sama dengan St John’s University pada pertukaran mahasiswa. Untuk semester ganjil pada September 2023 akan dikirim sekitar 20 mahasiswa dalam Program 2+2.

"Program 2+2 artinya, selama dua semester di St John’s mahasiswa akan belajar bahasa Mandarin sambil magang, kemudian dua semester lagi di St John’s barulah mahasiswa mengambil mata kuliah, juga sambil magang di sana, dan kami konversi menjadi mata kuliah di ITB STIKOM Bali," katanya.

Baca juga: Mahasiswa ITB STIKOM Bali ikuti kuliah dan magang di Taiwan

Selama dua tahun di Taiwan, katanya, mahasiswa yang magang itu mendapat uang saku cukup besar sehingga bisa menutupi biaya program ini dan biaya hidup selama di sana.

Ia menyebut Program 2+2 St John’s University ini sejalan dengan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek.

Pada dua semester pertama, mahasiswa yang belajar bahasa Mandarin sambil magang itu akan dikonversi menjadi satuan kredit semester (SKS) senilai 20 SKS.

"Mahasiswa yang mengikuti program ini minimal sudah menempuh empat sampai enam semester di ITB STIKOM Bali sehingga selama dua tahun di Taiwan mereka bisa ikut wisuda ITB STIKOM Bali secara daring di Taiwan," kata dia.

Rahman Sabon Nama menambahkan mengutip penjelasan Bruce Ho, mahasiswa ITB STIKOM Bali yang mengikuti program ini berpeluang direkomendasikan untuk terus bekerja di perusahaan-perusahaan mitra St John’s University jika kemampuan berbahasa Mandarin cukup baik dan secara akademik dinilai bagus oleh mereka.

"Untuk tahun pertama biasanya masih kendala bahasa Mandarin karena baru belajar sehingga mahasiswa yang magang mungkin belum ditempatkan pada perusahaan bidang teknologi informasi," ujarnya.

Tetapi pada tahun kedua diharapkan semuanya magang di perusahaan teknologi informasi. Mereka juga bisa direkomendasikan bekerja di Jepang dan Australia atau negara lain sesuai kemampuan bahasa yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut.

"Hal ini karena St John’s University ini adalah perguruan tinggi Katolik yang hampir ada di semua negara," kata Rahman.


Baca juga: Lulusan Polnas Denpasar siap masuk industri solar cell dan motor listrik

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023