Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kedalaman sumber gempa yang terjadi di Laut Jawa bermagnitudo 6,6 membuat guncangan yang dirasakan cukup luas mencakup Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Barat.
"Karena sumbernya sangat dalam maka dampak guncangannya memiliki spektrum yang luas, seluruh Jawa, Bali hingga NTB," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 16.55.44 WIB itu memiliki episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,31 lintang selatan dan 111,96 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah barat laut Kota Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 643 km.
Ia mengemukakan penyebab gempa di Laut Jawa itu adalah tarikan gravitasi ke bawah dari lempeng Australia yang sudah menukik dalam tersubduksi di bawah Laut Jawa.
Ia menambahkan karena ada tarikan gaya gravitasi dari lempeng Australia maka gaya ekstensional mekanisme sesar yang terbentuk adalah turun (normal fault).
"Patut disyukuri kedalaman sumber gempa ini tidak destruktif, hanya guncangan melanda wilayah luas dan ada long period vibration sehingga gedung tinggi terdampak mengayun yang membuat masyarakat panik atau cemas," tuturnya.
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*
Baca juga: Gempa magnitudo 6,6 di Jatim, goyangannya hingga di Bali
Baca juga: BMKG: Rangkaian gempa di Bali kurangi akumulasi energi besar
Baca juga: BMKG: Dua gempa terjadi di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Karena sumbernya sangat dalam maka dampak guncangannya memiliki spektrum yang luas, seluruh Jawa, Bali hingga NTB," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 16.55.44 WIB itu memiliki episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,31 lintang selatan dan 111,96 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah barat laut Kota Tuban, Jawa Timur, pada kedalaman 643 km.
Ia mengemukakan penyebab gempa di Laut Jawa itu adalah tarikan gravitasi ke bawah dari lempeng Australia yang sudah menukik dalam tersubduksi di bawah Laut Jawa.
Ia menambahkan karena ada tarikan gaya gravitasi dari lempeng Australia maka gaya ekstensional mekanisme sesar yang terbentuk adalah turun (normal fault).
"Patut disyukuri kedalaman sumber gempa ini tidak destruktif, hanya guncangan melanda wilayah luas dan ada long period vibration sehingga gedung tinggi terdampak mengayun yang membuat masyarakat panik atau cemas," tuturnya.
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*
Baca juga: Gempa magnitudo 6,6 di Jatim, goyangannya hingga di Bali
Baca juga: BMKG: Rangkaian gempa di Bali kurangi akumulasi energi besar
Baca juga: BMKG: Dua gempa terjadi di Bali akibat aktivitas subduksi lempeng
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023