Malang (Antara Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan hampir seluruh wilayah Indonesia rawan terhadap berbagai bencana, mulai tanah longsor, banjir, kebakaran hingga tsunami.
Deputi II Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi di Malang, Kamis mengemukakan hampir seluruh wilayah Indonesia rawan bencana dan potensi bencananya juga berbeda-beda atau tergantung kondisi wilayahnya.
"Ada daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami, seperti di kawasan pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa. Ada juga daerah yang rawan kebakaran, seperti di Kalimantan dan sebagian Sumatera serta banjir dan tanah longsor," katanya usai simulasi Satuan Reaksi Cepat penanggulangan Bencvana di lapangan Rampal, Kota Malang.
Bahkan, katanya, di Jawa Timur ini potensi bencana lainnya cukup lengkap, mulai kebakaran, banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Oleh karenanya, semua daerah harus siaga bencana, terutama di wilayah Kabupaten Malang.
Siaga bencana, lanjutnya, tidak hanya personel dan peralatannya, namun daerah (provinsi dan kota/kabupaten) juga harus menyiapkan anggaran, meski di BNPB juga ada anggaran "on call" yang siap dicairkan sewaktu-waktu.
Ia mengakui, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah mana saja di Indonesia yang rawan bencana dan perlu mendapatkan prioritas. Hanya saja, penanganan dan penanggulangan bencana ini tidak hanya menjadi tanggung jawab BNPB, tapi semua pihak. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Deputi II Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi di Malang, Kamis mengemukakan hampir seluruh wilayah Indonesia rawan bencana dan potensi bencananya juga berbeda-beda atau tergantung kondisi wilayahnya.
"Ada daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami, seperti di kawasan pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa. Ada juga daerah yang rawan kebakaran, seperti di Kalimantan dan sebagian Sumatera serta banjir dan tanah longsor," katanya usai simulasi Satuan Reaksi Cepat penanggulangan Bencvana di lapangan Rampal, Kota Malang.
Bahkan, katanya, di Jawa Timur ini potensi bencana lainnya cukup lengkap, mulai kebakaran, banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Oleh karenanya, semua daerah harus siaga bencana, terutama di wilayah Kabupaten Malang.
Siaga bencana, lanjutnya, tidak hanya personel dan peralatannya, namun daerah (provinsi dan kota/kabupaten) juga harus menyiapkan anggaran, meski di BNPB juga ada anggaran "on call" yang siap dicairkan sewaktu-waktu.
Ia mengakui, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan daerah mana saja di Indonesia yang rawan bencana dan perlu mendapatkan prioritas. Hanya saja, penanganan dan penanggulangan bencana ini tidak hanya menjadi tanggung jawab BNPB, tapi semua pihak. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012