Pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung membuat gebrakan dengan menyingkirkan wakil tuan rumah sekaligus juara dunia tiga kali Carolina Marin dan melaju ke babak final Spain Masters 2023, Sabtu malam waktu Madrid.
Gregoria yang lebih dulu tertinggal pada gim pertama, membalas dengan merebut dua gim penentu dan membukukan skor akhir 10-21, 21-15, 21-10 atas pebulu tangkis yang pernah menjuarai Olimpiade Rio 2016 itu.
Gim pertama menjadi awal yang sulit bagi Gregoria untuk memainkan pola terbaik yang dimiliki. Marin yang lebih unggul karena bermain di negeri sendiri, tampil dengan pola yang agresif.
Pola yang dimainkan Marin begitu cepat dan tidak memberikan peluang bagi Gregoria untuk membalas. Gregoria kesulitan melakukan pengembalian dan dengan cepat dimatikan oleh lawan.
Bahkan pada awal gim, Gregoria kehilangan tujuh poin beruntun sehingga tertinggal 2-8 dari juara dunia 2014, 2015, dan 2018 itu. Pada akhir gim pun, Gregoria kembali kalah lima poin berturut-turut sebelum akhirnya menutup gim pembuka dengan 10-21 setelah bermain dalam 13 menit.
Gim kedua menjadi momen Gregoria untuk membalas kekalahannya di awal pertandingan. Setelah berpindah lapangan, Gregoria menjadi lebih matang dengan pertahanannya yang semakin rapat.
Baca juga: Gregoria bermain aman hingga singkirkan Kim Ga Eun
Kali ini Gregoria bisa mengimbangi pola cepat yang dimainkan Marin, serta serangan yang diberikan pun lebih terarah dan akurat. Walau kalah postur, namun Gregoria juga bisa mengembalikan umpan-umpan menyilang dari Marin.
Skor yang semula berkejaran 0-2, 5-3, dan 7-8 akhirnya diamankan sepenuhnya oleh wakil Indonesia setelah merebut empat poin berturut-turut menjadi 11-8.
Keunggulan terus dipegang Gregoria, hingga akhirnya smes melebar yang melesat dari raketnya tak bisa dihalau Marin yang salah memprediksi arah pukulan. Gim kedua berakhir dalam 23 menit dengan kemenangan 21-15 bagi Gregoria.
Keunggulan kembali diamankan Gregoria pada gim ketiga. Saat memulai servis pertama dan terlibat reli, Marin sempat terpeleset saat mencoba mengembalikan kok dari Gregoria yang jatuh di zona depan.
Rupanya insiden tersebut turut mempengaruhi permainan Marin yang menjadi lebih lambat dan terlalu berhati-hati. Melihat lawan yang tak lagi agresif, Gregoria dengan cermat memberikan perlawanan keras pada wakil tuan rumah.
Setelah skor imbang 10-10, pergerakan Marin semakin payah dan tak sanggup mengejar umpan jauh dan menyilang dari Gregoria. Langkah Gregoria setelah itu tak terbendung dan secara mengejutkan membuat 11 poin beruntun hingga gim berakhir dengan skor 21-10.
Pada partai puncak turnamen BWF Super 300 itu, selanjutnya Gregoria akan bertemu unggulan kedua Pusarla V Sindhu asal India.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Gregoria yang lebih dulu tertinggal pada gim pertama, membalas dengan merebut dua gim penentu dan membukukan skor akhir 10-21, 21-15, 21-10 atas pebulu tangkis yang pernah menjuarai Olimpiade Rio 2016 itu.
Gim pertama menjadi awal yang sulit bagi Gregoria untuk memainkan pola terbaik yang dimiliki. Marin yang lebih unggul karena bermain di negeri sendiri, tampil dengan pola yang agresif.
Pola yang dimainkan Marin begitu cepat dan tidak memberikan peluang bagi Gregoria untuk membalas. Gregoria kesulitan melakukan pengembalian dan dengan cepat dimatikan oleh lawan.
Bahkan pada awal gim, Gregoria kehilangan tujuh poin beruntun sehingga tertinggal 2-8 dari juara dunia 2014, 2015, dan 2018 itu. Pada akhir gim pun, Gregoria kembali kalah lima poin berturut-turut sebelum akhirnya menutup gim pembuka dengan 10-21 setelah bermain dalam 13 menit.
Gim kedua menjadi momen Gregoria untuk membalas kekalahannya di awal pertandingan. Setelah berpindah lapangan, Gregoria menjadi lebih matang dengan pertahanannya yang semakin rapat.
Baca juga: Gregoria bermain aman hingga singkirkan Kim Ga Eun
Kali ini Gregoria bisa mengimbangi pola cepat yang dimainkan Marin, serta serangan yang diberikan pun lebih terarah dan akurat. Walau kalah postur, namun Gregoria juga bisa mengembalikan umpan-umpan menyilang dari Marin.
Skor yang semula berkejaran 0-2, 5-3, dan 7-8 akhirnya diamankan sepenuhnya oleh wakil Indonesia setelah merebut empat poin berturut-turut menjadi 11-8.
Keunggulan terus dipegang Gregoria, hingga akhirnya smes melebar yang melesat dari raketnya tak bisa dihalau Marin yang salah memprediksi arah pukulan. Gim kedua berakhir dalam 23 menit dengan kemenangan 21-15 bagi Gregoria.
Keunggulan kembali diamankan Gregoria pada gim ketiga. Saat memulai servis pertama dan terlibat reli, Marin sempat terpeleset saat mencoba mengembalikan kok dari Gregoria yang jatuh di zona depan.
Rupanya insiden tersebut turut mempengaruhi permainan Marin yang menjadi lebih lambat dan terlalu berhati-hati. Melihat lawan yang tak lagi agresif, Gregoria dengan cermat memberikan perlawanan keras pada wakil tuan rumah.
Setelah skor imbang 10-10, pergerakan Marin semakin payah dan tak sanggup mengejar umpan jauh dan menyilang dari Gregoria. Langkah Gregoria setelah itu tak terbendung dan secara mengejutkan membuat 11 poin beruntun hingga gim berakhir dengan skor 21-10.
Pada partai puncak turnamen BWF Super 300 itu, selanjutnya Gregoria akan bertemu unggulan kedua Pusarla V Sindhu asal India.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023