Putri Kusuma Wardani maju ke perempat final tunggal putri Swiss Open 2023 setelah mengalahkan juara dunia 2019 Pusarla V Sindhu pada babak 16 besar turnamen yang digelar di Basel, Kamis malam waktu setempat.
Usaha Putri menyingkirkan peserta unggulan keempat itu berlangsung alot dan berakhir dengan rubber game 21-15, 12-21, 21-18 yang berlangsung selama 59 menit.
"Saya bersyukur karena bisa menang melawan salah satu pemain top dunia. Saya malah lupa kalau dia adalah juara dunia yang meraih gelarnya saat berlangsung di sini (Swiss)," kata Putri melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Jumat.
Pada gim pertama, Putri secara cepat meraih keunggulan meski sempat mencoba sejumlah pola yang cocok pada awal permainan. Putri mengaku lebih nyaman pada sisi lapangan pertama, dan di posisi yang sama pula membuatnya juga mampu mencuri poin pada gim ketiga.
Baca juga: Tunggal putri Indonesia terus maju ke perempat final Swiss Open 2023
Pebulu tangkis asal Tangerang itu menggunakan pola yang sama pada sisi lapangan tersebut untuk mendulang keunggulan atas juara dunia asal India tersebut.
"Di gim pertama dan ketiga sebenarnya polanya sama, seperti membatasi bola atas dan depannya. Saya main save saja, yang penting masuk dulu karena permainan Sindhu juga tidak gampang dimatikan," kata Putri.
Situasi berbeda terjadi pada gim kedua. Setelah unggul pada gim pertama, Putri justru kesulitan memetik poin dan mayoritas serangannya bisa dimentahkan oleh Sindhu untuk balik dimatikan.
Menurut Putri, dia kehilangan fokus dan kendali permainan sehingga membuatnya terlalu terburu-buru mengeksekusi serangan. Kondisi tersebut membuat pukulannya tak akurat dan pertahanannya pun menjadi lengah.
Namun gim ketiga, Putri berusaha lebih tenang agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Dia akhirnya sukses mengamankan tiket perempat final turnamen BWF Super 300 itu menyusul rekan senegara Gregoria Mariska Tunjung.
"Tadi yang menjadi kunci kemenangan, saya bermain lebih tenang dan lebih menikmati permain saja," katanya.
Baca juga: Fajar/Rian berikan gelar kedua bagi Indonesia di Swiss Open
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Usaha Putri menyingkirkan peserta unggulan keempat itu berlangsung alot dan berakhir dengan rubber game 21-15, 12-21, 21-18 yang berlangsung selama 59 menit.
"Saya bersyukur karena bisa menang melawan salah satu pemain top dunia. Saya malah lupa kalau dia adalah juara dunia yang meraih gelarnya saat berlangsung di sini (Swiss)," kata Putri melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Jumat.
Pada gim pertama, Putri secara cepat meraih keunggulan meski sempat mencoba sejumlah pola yang cocok pada awal permainan. Putri mengaku lebih nyaman pada sisi lapangan pertama, dan di posisi yang sama pula membuatnya juga mampu mencuri poin pada gim ketiga.
Baca juga: Tunggal putri Indonesia terus maju ke perempat final Swiss Open 2023
Pebulu tangkis asal Tangerang itu menggunakan pola yang sama pada sisi lapangan tersebut untuk mendulang keunggulan atas juara dunia asal India tersebut.
"Di gim pertama dan ketiga sebenarnya polanya sama, seperti membatasi bola atas dan depannya. Saya main save saja, yang penting masuk dulu karena permainan Sindhu juga tidak gampang dimatikan," kata Putri.
Situasi berbeda terjadi pada gim kedua. Setelah unggul pada gim pertama, Putri justru kesulitan memetik poin dan mayoritas serangannya bisa dimentahkan oleh Sindhu untuk balik dimatikan.
Menurut Putri, dia kehilangan fokus dan kendali permainan sehingga membuatnya terlalu terburu-buru mengeksekusi serangan. Kondisi tersebut membuat pukulannya tak akurat dan pertahanannya pun menjadi lengah.
Namun gim ketiga, Putri berusaha lebih tenang agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Dia akhirnya sukses mengamankan tiket perempat final turnamen BWF Super 300 itu menyusul rekan senegara Gregoria Mariska Tunjung.
"Tadi yang menjadi kunci kemenangan, saya bermain lebih tenang dan lebih menikmati permain saja," katanya.
Baca juga: Fajar/Rian berikan gelar kedua bagi Indonesia di Swiss Open
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023