Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Presiden Joko Widodo dijadwalkan meninjau langsung tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Denpasar, Bali, Senin (13/3) depan.
Luhut menjelaskan tiga TPST di Denpasar, yaitu TPST Kesiman Kertalangu, TPST Taman Hutan Raya (Tahura), dan TPST Padangsambian Kaja, mendapat perhatian penuh dari Presiden RI karena tempat tersebut bakal menjadi percontohan untuk pembangunan 52 TPST lainnya di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar dan tempat tujuan pariwisata.
“Senin (pekan depan), Presiden akan kemari melihat sendiri dengan beberapa menteri, karena ini akan menjadi sebagai model (percontohan, red.), dan ini akan segera kami bangun di seluruh Indonesia,” kata Menko Luhut.
Di lokasi yang sama, Luhut saat berbicara di hadapan pengelola TPST Kesiman Kertalangu, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan Presiden RI dijadwalkan meninjau TPST di Denpasar bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Luhut targetkan tiga TPST di Denpasar beroperasi penuh Juni 2023
“Jadi, nanti kami semua mau rapat (tentang ini, red.). Oleh karena itu, kita harus satu padu menyelesaikan masalah sampah,” kata Luhut kepada pejabat pemerintah daerah dan pengelola TPST yang hadir di TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Kamis.
Selepas meninjau TPST Kesiman Kertalangu, Luhut menjelaskan Pemerintah Indonesia pada 2024 berencana membangun 52 TPST, sehingga ke depannya fasilitas pengolahan sampah tersebut dapat mengolah 15.000 ton sampah per hari menjadi pupuk, kompos, pelet, dan bahan bakar (refused-derived fuel/RDF).
“Ini langkah yang sangat penting, dan itu akan mengurangi sampah yang masuk ke laut sehingga sampah plastik yang menjadi mikro plastik akan berkurang, karena itu sangat berbahaya,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Tiga TPST di Denpasar, yang ditargetkan beroperasi penuh pada Juni 2023, memiliki total kapasitas mengolah 1.020 ton per hari. Rinciannya, TPST Kesiman Kertalangu 450 ton sampah per hari, TPST Taman Hutan Raya 450 ton, dan TPST Padangsambian Kaja 120 ton. TPST Kesiman Kertalangu sejauh ini telah beroperasi sekitar 60 persen sampai dengan 70 persen.
Baca juga: Target tiga TPST di Denpasar olah sampah 450 ton per hari
“Kemampuan tiga TPST sekarang ini 1.020 ton dan itu bisa ditingkatkan sampai 1.500 ton,” kata Luhut.
Di samping tiga TPST itu, Luhut menyampaikan ada satu TPST di Badung yang mampu mengolah 350 ton sampah per hari.
Tiga TPST di Denpasar, dan satu TPST di Badung akan menjadi pengganti Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, yang akan ditutup total pada tahun ini.
TPA Suwung saat ini merupakan salah satu tempat penampungan sampah terbesar di Bali yang menampung limbah dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Tempat pembuangan akhir itu berdiri di atas lahan seluas 32 hektare, dan telah beroperasi sejak 1980-an. Tiap harinya, TPA Suwung menampung kurang lebih 1.200 ton sampah per hari.
Limbah rumah tangga yang dibuang ke TPA Suwung saat ini menumpuk hingga membentuk gunungan sampah sebagaimana yang ada di TPST Bantar Gebang.
“TPA Suwung kami harap dalam beberapa waktu ke depan kami tutup,” kata Luhut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Luhut menjelaskan tiga TPST di Denpasar, yaitu TPST Kesiman Kertalangu, TPST Taman Hutan Raya (Tahura), dan TPST Padangsambian Kaja, mendapat perhatian penuh dari Presiden RI karena tempat tersebut bakal menjadi percontohan untuk pembangunan 52 TPST lainnya di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar dan tempat tujuan pariwisata.
“Senin (pekan depan), Presiden akan kemari melihat sendiri dengan beberapa menteri, karena ini akan menjadi sebagai model (percontohan, red.), dan ini akan segera kami bangun di seluruh Indonesia,” kata Menko Luhut.
Di lokasi yang sama, Luhut saat berbicara di hadapan pengelola TPST Kesiman Kertalangu, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan Presiden RI dijadwalkan meninjau TPST di Denpasar bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Luhut targetkan tiga TPST di Denpasar beroperasi penuh Juni 2023
“Jadi, nanti kami semua mau rapat (tentang ini, red.). Oleh karena itu, kita harus satu padu menyelesaikan masalah sampah,” kata Luhut kepada pejabat pemerintah daerah dan pengelola TPST yang hadir di TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Kamis.
Selepas meninjau TPST Kesiman Kertalangu, Luhut menjelaskan Pemerintah Indonesia pada 2024 berencana membangun 52 TPST, sehingga ke depannya fasilitas pengolahan sampah tersebut dapat mengolah 15.000 ton sampah per hari menjadi pupuk, kompos, pelet, dan bahan bakar (refused-derived fuel/RDF).
“Ini langkah yang sangat penting, dan itu akan mengurangi sampah yang masuk ke laut sehingga sampah plastik yang menjadi mikro plastik akan berkurang, karena itu sangat berbahaya,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Tiga TPST di Denpasar, yang ditargetkan beroperasi penuh pada Juni 2023, memiliki total kapasitas mengolah 1.020 ton per hari. Rinciannya, TPST Kesiman Kertalangu 450 ton sampah per hari, TPST Taman Hutan Raya 450 ton, dan TPST Padangsambian Kaja 120 ton. TPST Kesiman Kertalangu sejauh ini telah beroperasi sekitar 60 persen sampai dengan 70 persen.
Baca juga: Target tiga TPST di Denpasar olah sampah 450 ton per hari
“Kemampuan tiga TPST sekarang ini 1.020 ton dan itu bisa ditingkatkan sampai 1.500 ton,” kata Luhut.
Di samping tiga TPST itu, Luhut menyampaikan ada satu TPST di Badung yang mampu mengolah 350 ton sampah per hari.
Tiga TPST di Denpasar, dan satu TPST di Badung akan menjadi pengganti Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, yang akan ditutup total pada tahun ini.
TPA Suwung saat ini merupakan salah satu tempat penampungan sampah terbesar di Bali yang menampung limbah dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Tempat pembuangan akhir itu berdiri di atas lahan seluas 32 hektare, dan telah beroperasi sejak 1980-an. Tiap harinya, TPA Suwung menampung kurang lebih 1.200 ton sampah per hari.
Limbah rumah tangga yang dibuang ke TPA Suwung saat ini menumpuk hingga membentuk gunungan sampah sebagaimana yang ada di TPST Bantar Gebang.
“TPA Suwung kami harap dalam beberapa waktu ke depan kami tutup,” kata Luhut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023