Mukomuko, Bengkulu (Antara Bali) - Pihak maskapai Susi Air Minggu sore ngotot melakukan pendaratan di Bandara Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang tanpa dilengkapi lampu penerangan dan di luar jadwal.
Kepala Tata Usaha Bandara Kabupaten Mukomuko, Al Ihwan, saat dihubungi melalui ponsel, Minggu, mengatakan, pesawat dengan 10 penumpang itu baru berangkat dari Bandara Fatmawati Bengkulu pada pukul 17.00 WIB, padahal jadwal pendaratan terakhir di Mukomuko ditetapkan pada jam yang sama.
"Di Bandara Mukomuko kekurangan banyak fasilitas untuk melakukan pendaratan malam hari, salah satunya ketiadaan lampu, makanya batas pendaratan terakhir itu pukul 17.00 WIB. Di luar itu terlalu berisiko, karena hari mulai gelap," ujarnya.
Karena pihak Susi tetap saja ngotot, kata dia, terpaksa pesawat tersebut tetap dipandu oleh petugas bandara.
Dengan kondisi cuaca hujan mengguyur daerah itu, kata dia, proses pendaratan pesawat Susi Air menjadi lama.
"Memang agak lama proses pendaratan pesawat Susi karena hari mulai gelap dan hujan, sehingga estimit waktu yang kami berikan dua menit membuat pilot sulit melihat landasan bandara," kata Ihwan.
Namun, kata dia, semua itu dapat diatasi dan pesawat bisa mendarat dengan selamat. "Semua penumpang yang mayoritas pejabat pemerintah setempat dikabarkan sempat cemas. Namun akhirnya mereka saling bersalaman, setelah pesawat berhasil mendarat," ujarnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kepala Tata Usaha Bandara Kabupaten Mukomuko, Al Ihwan, saat dihubungi melalui ponsel, Minggu, mengatakan, pesawat dengan 10 penumpang itu baru berangkat dari Bandara Fatmawati Bengkulu pada pukul 17.00 WIB, padahal jadwal pendaratan terakhir di Mukomuko ditetapkan pada jam yang sama.
"Di Bandara Mukomuko kekurangan banyak fasilitas untuk melakukan pendaratan malam hari, salah satunya ketiadaan lampu, makanya batas pendaratan terakhir itu pukul 17.00 WIB. Di luar itu terlalu berisiko, karena hari mulai gelap," ujarnya.
Karena pihak Susi tetap saja ngotot, kata dia, terpaksa pesawat tersebut tetap dipandu oleh petugas bandara.
Dengan kondisi cuaca hujan mengguyur daerah itu, kata dia, proses pendaratan pesawat Susi Air menjadi lama.
"Memang agak lama proses pendaratan pesawat Susi karena hari mulai gelap dan hujan, sehingga estimit waktu yang kami berikan dua menit membuat pilot sulit melihat landasan bandara," kata Ihwan.
Namun, kata dia, semua itu dapat diatasi dan pesawat bisa mendarat dengan selamat. "Semua penumpang yang mayoritas pejabat pemerintah setempat dikabarkan sempat cemas. Namun akhirnya mereka saling bersalaman, setelah pesawat berhasil mendarat," ujarnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012