Puri Agung Carangsari menggelar puncak upacara Pelebon (ngaben) anak bungsu dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam upacara ngaben ini digunakan sarana Bade Tumpang Sia (menara bertingkat sembilan) setinggi 20 meter dan Naga Kaang sebagai tempat pembakaran jenazah yang diusung oleh ribuan warga yang sebagian besar berasal dari desa-desa di wilayah Kecamatan Petang.
“Untuk mengusung Bade dan Trajang (tangga bade) kita membutuhkan seribuan orang dengan sistem estafet,” ungkap putri almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, di Desa Carangsari, Jumat.
Iring-iringan Naga Kaang dan Bade berangkat dari Puri Carangsari sekitar pukul 12.15 wita menuju setra (lokasi pembakaran jenazah) yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari puri. Tari Baris Ketok Jago, dua barung gong baleganjur dan gambelan angklung mengiringi prosesi ngaben tersebut.
Upacara Persada pun digelar sebelum proses upacara ngaben sebagai penghormatan terakhir bagi mendiang.
“Sosok beliau (mendiang) itu orangnya tenang, tidak banyak mengeluh, kalau disakiti atau dimarahi diam, tapi dalam dadanya bergelut gelombang untuk tidak balas dendam. Beliau juga sering bercerita tentang perjuangan ayah dan ibunya” tutur Wayan Windia, salah satu sahabat almarhum yang menghadiri upacara ngaben tersebut.
Upacara ngaben yang diikuti oleh ribuan orang tersebut juga dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang didampingi Ketua DPRD Badung Putu Parwata dan Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa . Selain itu para Veteran, kerabat serta sahabat dari mendiang pun turut menghadiri prosesi tersebut.
Putri almarhum I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga, kerabat, pejabat, serta masyarakat yang sudah terlibat dalam prosesi pengabenan Ayahnya.
“Kami mewakili pihak keluarga almarhum mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak jika ada kekhilafan almarhum semasa hidup, mohon dimaafkan serta doakan supaya almarhum mendapat tempat yang terbaik,” pinta perempuan yang akrab dipanggil Gek Inda.
I Gusti Ngurah Alit Yudha meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 2022 di usia 76 tahun akibat menderita sakit jantung.
Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran Denpasar, 12 Februari 1946 ini semasa hidupnya aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan dan partai politik. I Gusti Ngurah Alit Yudha pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali Periode 1999-2005. Politisi senior Golkar ini juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Daerah Tingkat I Bali tahun 1977 dan pernah menjadi anggota DPR RI di masa Orde Baru. Mendiang juga sempat menjabat Ketua Dewan Pertimbangan (Watimbang) Partai Golkar Bali.
video oleh I Dewa Gde Adiningrat Wiraguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023