Jeddah (Antara Bali) - Minum susu unta di Arab Saudi semakin populer karena diyakini dapat mencegah dan mengurangi penyakit diabetes serta serangan jantung.

Ali Mazroi, keturunan Arab Badui, di Jeddah, Sabtu, mengatakan, saat ini meminum susu unta segar di pinggir jalan semakin populer karena diyakini susu itu mengandung banyak khasiat, di antaranya menyembuhkan diabetes dan mencegah serangan jantung.

Di Jeddah terdapat sejumlah penjual susu unta segar seperti di daerah Aburak Raghamah dan jalan menuju Usfan dengan memajang unta yang siap diperah susunya di pinggir jalan.

Di Aburak Raghamah terdapat sekitar 10 penjual susu unta segar dengan memajang hewan berpunuk tunggal itu sebanyak 8-20 ekor.

Peternaknya, sebagian besar orang Sudan, menjual semangkuk kecil susu unta seharga 10 riyal dan 25 riyal untuk mangkuk besar. Susu diperah langsung dari unta yang dipajang, warna susu putih, berbuih dan encer.

Susu unta, seperti susu kambing, bisa langsung diminum setelah buih disaring satu kali untuk menyisihkan buih. Rasa susu agak masin (asin) tetapi tidak membuat neg (mual) seperti umum dirasa pada susu sapi.

"Orang Badui mampu bertahan hidup 1-2 bulan di padang pasir hanya dengan meminum susu unta," kata Ali Mazroi, pengusaha cargo dan pengelola sejumlah hotel, yang rutin minum susu unta. Khasiat lain dari susu unta adalah menjaga kebugaran tubuh.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dalam salah satu artikelnya menyebutkan susu unta adalah nektar murni, lebih asin dibandingkan susu sapi dan bagus untuk tubuh manusia, serta mengandung Vitamin C tiga kali lebih kaya dibandingkan susu sapi. Susu unta juga kaya zat besi, lemak tak jemuh dan Vitamin B.

Camel Dairy Milk Ltd di Nanyuki, Kenya, dalam kerja sama penelitian dengan Kenya Medical Research Institute (KEMRI) mengungkapkan bahwa susu unta mengurangi penyakit diabetes karena kaya insulin dan mencegah serangan jantung.

Di banyak negara, susu unta dijadikan solusi untuk mengatasi bayi kekurangan gizi (malnutrition). Selain di kawasan Timur Tengah, unta Arab (dromedaris) hidup di kawasan Afrika Utara dan anak benua India. Jumlahnya sekitar 14 juta ekor.

Di afrika utara, unta Arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Ethiopia sebagai hewan tunggangan dan dimanfaatkan susunya.

FAO menyatakan susu unta memiliki potensi ekonomi yang besar karena kebutuhan susunya tidak hanya bagi anakan unta dan suku nomaden tetapi juga punya potensi pasar sekitar 200 juta konsumen di kawasan Arab dan jutaan lainnya di Afrika, Eropa dan Amerika.

Di Saudi, susu unta segar dan bubuk yang sudah dikemas  dijual di banyak pasar swalayan. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012