Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, akan dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan internasional yang pembangunannya dimulai tahun ini.
"Perluasan areal pelabuhan termasuk kolam labuh akan dilakukan. Kami akan rekonstruksi pelabuhan yang sudah ada ini,” kata Menteri Kelautan Dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau PPN Pengambengan, di Jembrana, Senin.
Ia mengatakan rencananya areal pelabuhan akan diperluas dari 13,5 hektare menjadi 60 hektare. Kolam labuh juga akan ditingkatkan menjadi 72,5 hektare yang mampu menampung 1500 unit kapal.
Dengan peningkatan kapasitas pelabuhan tersebut, menurutnya, dampak ekonomi yang akan dicapai juga luar biasa. Ia memperkirakan pelabuhan yang baru akan menyerap 55 ribu tenaga kerja.
"Volume tangkapan ikan yang sandar di pelabuhan ini juga akan bertambah dari 12 ribu ton menjadi sekitar 80 ribu ton, dengan nilai produksi mencapai Rp3 triliun lebih setiap tahun," kata dia.
Sebagai pelabuhan khusus perikanan yang menggantikan Pelabuhan Benoa yang menjadi pelabuhan umum, ia mengatakan berbagai jenis ikan ada di pelabuhan ini seperti tuna, lemuru dan lain-lain.
"Posisi Pengambengan ini strategis karena dekat dengan Surabaya dan Laut Banda,” ungkap Menteri Trenggono.
Pihaknya menghitung pembangunan pelabuhan tersebut akan menghabiskan dana Rp900 miliar yang berasal dari pinjaman luar negeri dan pelaksanaan pengembangan akan dimulai pada pertengahan tahun 2023.
"Semoga pertengahan tahun ini pembangunan sudah bisa dimulai,” ujarnya.
Meskipun menjadi pelabuhan kelas internasional, Menteri Trenggono memastikan nelayan tradisional akan mendapatkan perlindungan. Menurutnya, 35 persen dari produksi ikan harus diperuntukkan bagi nelayan tradisional.
Sementara itu Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang mendampingi Trenggono menyatakan dukungannya terkait peningkatan kapasitas PPN Pengambengan.
"Kami dukung sepenuhnya, dan kami yakin akan berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat Jembrana," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Perluasan areal pelabuhan termasuk kolam labuh akan dilakukan. Kami akan rekonstruksi pelabuhan yang sudah ada ini,” kata Menteri Kelautan Dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat meninjau PPN Pengambengan, di Jembrana, Senin.
Ia mengatakan rencananya areal pelabuhan akan diperluas dari 13,5 hektare menjadi 60 hektare. Kolam labuh juga akan ditingkatkan menjadi 72,5 hektare yang mampu menampung 1500 unit kapal.
Dengan peningkatan kapasitas pelabuhan tersebut, menurutnya, dampak ekonomi yang akan dicapai juga luar biasa. Ia memperkirakan pelabuhan yang baru akan menyerap 55 ribu tenaga kerja.
"Volume tangkapan ikan yang sandar di pelabuhan ini juga akan bertambah dari 12 ribu ton menjadi sekitar 80 ribu ton, dengan nilai produksi mencapai Rp3 triliun lebih setiap tahun," kata dia.
Sebagai pelabuhan khusus perikanan yang menggantikan Pelabuhan Benoa yang menjadi pelabuhan umum, ia mengatakan berbagai jenis ikan ada di pelabuhan ini seperti tuna, lemuru dan lain-lain.
"Posisi Pengambengan ini strategis karena dekat dengan Surabaya dan Laut Banda,” ungkap Menteri Trenggono.
Pihaknya menghitung pembangunan pelabuhan tersebut akan menghabiskan dana Rp900 miliar yang berasal dari pinjaman luar negeri dan pelaksanaan pengembangan akan dimulai pada pertengahan tahun 2023.
"Semoga pertengahan tahun ini pembangunan sudah bisa dimulai,” ujarnya.
Meskipun menjadi pelabuhan kelas internasional, Menteri Trenggono memastikan nelayan tradisional akan mendapatkan perlindungan. Menurutnya, 35 persen dari produksi ikan harus diperuntukkan bagi nelayan tradisional.
Sementara itu Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang mendampingi Trenggono menyatakan dukungannya terkait peningkatan kapasitas PPN Pengambengan.
"Kami dukung sepenuhnya, dan kami yakin akan berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat Jembrana," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023