Jambi (Antara Bali) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nurhayati mengatakan pihaknya tengah mengupayakan pendidikan pramuka masuk pada kurikulum pendidikan nasional.
"Pendidikan pramuka lebih mengedepankan nilai-nilai dan karakter. Saya kira perlu kita sambut baik jika pendidikan pramuka masuk dalam kurikulum pendidikan nasional," ujarnya kepada wartawan usai membuka Perkemahan Pramuka Penegak dan Pendega Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) di Bumi Perkemahan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Minggu.
Ia berharap mulai tahun ajaran 2013, pendidikan pramuka sudah menjadi pelajaran wajib di tiap sekolah. Menurut Windu, rencana pendidikan pramuka masuk pada kurikulum pendidikan nasional masih dalam tataran konsep.
"Kamis pekan lalu, sebanyak 125 orang ahli pendidikan di bawah pimpinan Wakil Presiden Boediono, melakukan pemaparan konsep kurikulum untuk menjadikan pramuka sebagai pelajaran wajib di sekolah sekolah," katanya.
Menurut dia, pendidikan pramuka telah terbukti dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan karakter sekaligus pilar penting dalam pendidikan nasional. Diharapkan, pendekatan ilmu pengetahuan dan budaya dapat berjalan secara sinergi.(*/dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pendidikan pramuka lebih mengedepankan nilai-nilai dan karakter. Saya kira perlu kita sambut baik jika pendidikan pramuka masuk dalam kurikulum pendidikan nasional," ujarnya kepada wartawan usai membuka Perkemahan Pramuka Penegak dan Pendega Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) di Bumi Perkemahan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Minggu.
Ia berharap mulai tahun ajaran 2013, pendidikan pramuka sudah menjadi pelajaran wajib di tiap sekolah. Menurut Windu, rencana pendidikan pramuka masuk pada kurikulum pendidikan nasional masih dalam tataran konsep.
"Kamis pekan lalu, sebanyak 125 orang ahli pendidikan di bawah pimpinan Wakil Presiden Boediono, melakukan pemaparan konsep kurikulum untuk menjadikan pramuka sebagai pelajaran wajib di sekolah sekolah," katanya.
Menurut dia, pendidikan pramuka telah terbukti dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan karakter sekaligus pilar penting dalam pendidikan nasional. Diharapkan, pendekatan ilmu pengetahuan dan budaya dapat berjalan secara sinergi.(*/dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012