Sampit, Kalteng (Antara Bali) - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai mewabah.
"Pasien kedua jenis penyakit menular itu saat ini paling mendominasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dibandingkan dengan penyakit lainnya," kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, Yuendri Irawanto di Sampit, Sabtu.
Untuk penderita DBD yang menjalani perawatan pada Sabtu (17/11) ada sebanyak enam pasien, dan satu diantaranya berasal dari luar Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Satu pasien berinisial FA, warga Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotim, masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Sabtu (17/11) pukul 11.00 WIB dan sudah dalam kondisinya Dengue Shock Syndrome (DSS).
Pasien berinisial NDS mengalami komplikasi antara DBD dan malaria dan sudah menjalani perawatan selama dua hari.
Untuk pasien diare yang saat ini sedang menjalani perawatan ada sebanyak tujuh orang yang masing-masing berasal dari Kecamatan Mentaya Hulu Utara dua orang, Mentawa Baru Ketapang tiga orang, kota Besi satu orang, dan dari Kecamatan Parenggean satu orang. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pasien kedua jenis penyakit menular itu saat ini paling mendominasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dibandingkan dengan penyakit lainnya," kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, Yuendri Irawanto di Sampit, Sabtu.
Untuk penderita DBD yang menjalani perawatan pada Sabtu (17/11) ada sebanyak enam pasien, dan satu diantaranya berasal dari luar Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Satu pasien berinisial FA, warga Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotim, masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada Sabtu (17/11) pukul 11.00 WIB dan sudah dalam kondisinya Dengue Shock Syndrome (DSS).
Pasien berinisial NDS mengalami komplikasi antara DBD dan malaria dan sudah menjalani perawatan selama dua hari.
Untuk pasien diare yang saat ini sedang menjalani perawatan ada sebanyak tujuh orang yang masing-masing berasal dari Kecamatan Mentaya Hulu Utara dua orang, Mentawa Baru Ketapang tiga orang, kota Besi satu orang, dan dari Kecamatan Parenggean satu orang. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012