Sibang (Antara Bali) - Yayasan Begawan melepasliarkan empat ekor merak hijau (pavo muticus) dengan mengirimnya ke habitat yang sesuai dengat satwa langka itu, yakni Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
"Empat ekor merak itu dikirimkan ke Taman Nasional Baluran setelah sebelumnya disehatkan kondisinya di tempat penangkaran ini," kata Administatur Yayasan Begawan, Ridha Mubdi Annafi Setiawan, di sela-sela acara pelepasan satwa langka tersebut, Rabu sore.
Keempat hewan yang terancam punah itu dikirim setelah bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dengan taman tersebut.
Dua ekor burung merak tersebut merupakan hasil sitaan petugas BKSDA, sedangkan sisanya berasal dari penyerahan masyarakat kepada pihak terkait.
"Tujuan kami melepasliarkan empat ekor merak hijau ini supaya mengembalikan mereka ke habitat aslinya yang berada di taman tersebut," ucapnya.
Ridha mengatakan, keempat ekor hewan langka tersebut dibawa dari penangkaran sementara di Sibang, Kabupaten Badung, menuju taman nasional itu menggunakan kendaraan BKSDA yang dikawal oleh petugas polisi kehutanan.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Empat ekor merak itu dikirimkan ke Taman Nasional Baluran setelah sebelumnya disehatkan kondisinya di tempat penangkaran ini," kata Administatur Yayasan Begawan, Ridha Mubdi Annafi Setiawan, di sela-sela acara pelepasan satwa langka tersebut, Rabu sore.
Keempat hewan yang terancam punah itu dikirim setelah bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dengan taman tersebut.
Dua ekor burung merak tersebut merupakan hasil sitaan petugas BKSDA, sedangkan sisanya berasal dari penyerahan masyarakat kepada pihak terkait.
"Tujuan kami melepasliarkan empat ekor merak hijau ini supaya mengembalikan mereka ke habitat aslinya yang berada di taman tersebut," ucapnya.
Ridha mengatakan, keempat ekor hewan langka tersebut dibawa dari penangkaran sementara di Sibang, Kabupaten Badung, menuju taman nasional itu menggunakan kendaraan BKSDA yang dikawal oleh petugas polisi kehutanan.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012