Nadzir Wakaf Lingkungan Masjid Al-Hikmah di Jalan Soka Nomor 18, Desa Kesiman, Banjar Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, yang mengelola masjid berarsitektur Bali, siap membangun madrasah/sekolah.
"Kami sudah membeli tanah wakaf untuk parkir dan siap membangun sekolah dasar (madrasah ibtidaiyah)," kata Wakil Ketua Nadzir Masjid Al-Hikmah Soka-Denpasar, H Suwarno, dalam sambutan pelantikan nadzir di masjid itu, Jumat.
Dalam laporan pengurus, Nadzir Wakaf Masjid Al-Hikmah Soka-Denpasar telah membeli tanah wakaf di sisi barat masjid senilai Rp900 juta dan sudah terbayar 50 persen, namun tanah itu akan dikembangkan untuk parkir dan sekolah.
"Kami merespons aspirasi jamaah masjid sini yang mengaku kesulitan untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan agama, karena itu kami sudah membeli tanah seluas 2,5 are dan akan membeli lagi tanah seluas 5 are," katanya.
Saat ini, masjid yang sering menjadi tempat saksi wisatawan yang masuk Islam dan tempat pernikahan dari masyarakat Muslim Bali itu telah memiliki lembaga pendidikan anak usia dini, yakni taman kanak-kanak (TK) dan taman pendidikan Al Qur'an (TPQ), namun kini siap membangun sekolah dasar (SD/MI).
Dalam acara yang dihadiri Camat Denpasar Timur mewakili Wali Kota Denpasar dan beberapa tokoh adat serta tokoh agama setempat itu, Suwarno dan enam pengurus lainnya dilantik oleh Ketua BWI Provinsi Bali H Syaifuddin.
Masjid berarsitektur (Hindu) Bali yang sudah ada sejak tahun 1978 itu didominasi ukiran khas Bali dan nyaris tidak ada kubah/menara sebagai kekhasan arsitektur masjid pada lazimnya, sehingga sepintas mengesankan seperti bangunan puri, bukan masjid.
Ukiran khas Bali yang mengitari pintu gerbang (gapura) dan dinding luar-dalam dari Masjid Al-Hikmah yang berkapasitas 400-500 orang itu tampak unik hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan umat Hindu di sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami sudah membeli tanah wakaf untuk parkir dan siap membangun sekolah dasar (madrasah ibtidaiyah)," kata Wakil Ketua Nadzir Masjid Al-Hikmah Soka-Denpasar, H Suwarno, dalam sambutan pelantikan nadzir di masjid itu, Jumat.
Dalam laporan pengurus, Nadzir Wakaf Masjid Al-Hikmah Soka-Denpasar telah membeli tanah wakaf di sisi barat masjid senilai Rp900 juta dan sudah terbayar 50 persen, namun tanah itu akan dikembangkan untuk parkir dan sekolah.
"Kami merespons aspirasi jamaah masjid sini yang mengaku kesulitan untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan agama, karena itu kami sudah membeli tanah seluas 2,5 are dan akan membeli lagi tanah seluas 5 are," katanya.
Saat ini, masjid yang sering menjadi tempat saksi wisatawan yang masuk Islam dan tempat pernikahan dari masyarakat Muslim Bali itu telah memiliki lembaga pendidikan anak usia dini, yakni taman kanak-kanak (TK) dan taman pendidikan Al Qur'an (TPQ), namun kini siap membangun sekolah dasar (SD/MI).
Dalam acara yang dihadiri Camat Denpasar Timur mewakili Wali Kota Denpasar dan beberapa tokoh adat serta tokoh agama setempat itu, Suwarno dan enam pengurus lainnya dilantik oleh Ketua BWI Provinsi Bali H Syaifuddin.
Masjid berarsitektur (Hindu) Bali yang sudah ada sejak tahun 1978 itu didominasi ukiran khas Bali dan nyaris tidak ada kubah/menara sebagai kekhasan arsitektur masjid pada lazimnya, sehingga sepintas mengesankan seperti bangunan puri, bukan masjid.
Ukiran khas Bali yang mengitari pintu gerbang (gapura) dan dinding luar-dalam dari Masjid Al-Hikmah yang berkapasitas 400-500 orang itu tampak unik hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan umat Hindu di sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022