Kabupaten Gianyar kini telah memiliki 40 desa wisata yang punya sumber daya alam, kerajinan dan UMKM, diantaranya 10 desa wisata yang masuk 10 besar nasional, kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
“Bersyukur kita bisa hidup dengan normal dan menjalankan aktivitas yang mesti dilakukan sebagai daerah pariwisata, apalagi disini ada Desa Wisata yang masuk 10 besar nasional, ” ujar Bupati Mahayastra saat membuka Kendran Living Culture Festival, Jumat.
Ke depannya, jangan hanya berbicara tentang jumlah kunjungan, melainkan bicara tentang wisata berkualitas yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan dapat menyejahterakan masyarakat.
“Kalau kunjungan wisatawan banyak, tapi tidak memiliki manfaat bagi masyarakat setempat, untuk apa ? Kunjungan yang berkualitas adalah yang bisa dirasakan oleh masyarakatnya. Tamu yang datang adalah tamu pilihan,” ujarnya.
Bupati mengungkapkan sebanyak 40 desa di Kabupaten Gianyar sudah masuk dalam Desa Wisata yang punya destinasi, punya sumber daya alam, kerajinan dan UMKM, yang mendapatkan prioritas pada pembangunan infrastruktur dan perbaikan destinasi wisata yang ada maupun lainnya guna mendukung fasilitas yang tersedia
Sementara itu, gelaran Kendran Living Culture Festival bertujuan mengangkat potensi wisata Desa Kendran yang dikemas dengan profesional dibuka secara resmi di Jaba Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kendran, Jumat (9/12/2022).
Pembukaan event akhir tahun ini, dibuka langsung oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Pelaksanaan event Kendran Living Culture Festival dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 9 -11 Desember 2022.
Ini acara pertama kali yang dilaksanakan oleh Desa Kendran ini, dilakukan guna mengangkat tradisi adiluhung yang dimiliki untuk diperkenalkan ke dunia, salah satunya Mekukung, Ngaturang Tirta Ening, Mepeed dengan atraksi In-situ. Selain itu keunikan lainnya, berupa situs arkelogi berupa Nekara dan Sarkofagus, sebelas beji dan tiga puri yang ada di Desa Kendran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
“Bersyukur kita bisa hidup dengan normal dan menjalankan aktivitas yang mesti dilakukan sebagai daerah pariwisata, apalagi disini ada Desa Wisata yang masuk 10 besar nasional, ” ujar Bupati Mahayastra saat membuka Kendran Living Culture Festival, Jumat.
Ke depannya, jangan hanya berbicara tentang jumlah kunjungan, melainkan bicara tentang wisata berkualitas yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan dapat menyejahterakan masyarakat.
“Kalau kunjungan wisatawan banyak, tapi tidak memiliki manfaat bagi masyarakat setempat, untuk apa ? Kunjungan yang berkualitas adalah yang bisa dirasakan oleh masyarakatnya. Tamu yang datang adalah tamu pilihan,” ujarnya.
Bupati mengungkapkan sebanyak 40 desa di Kabupaten Gianyar sudah masuk dalam Desa Wisata yang punya destinasi, punya sumber daya alam, kerajinan dan UMKM, yang mendapatkan prioritas pada pembangunan infrastruktur dan perbaikan destinasi wisata yang ada maupun lainnya guna mendukung fasilitas yang tersedia
Sementara itu, gelaran Kendran Living Culture Festival bertujuan mengangkat potensi wisata Desa Kendran yang dikemas dengan profesional dibuka secara resmi di Jaba Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kendran, Jumat (9/12/2022).
Pembukaan event akhir tahun ini, dibuka langsung oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Pelaksanaan event Kendran Living Culture Festival dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 9 -11 Desember 2022.
Ini acara pertama kali yang dilaksanakan oleh Desa Kendran ini, dilakukan guna mengangkat tradisi adiluhung yang dimiliki untuk diperkenalkan ke dunia, salah satunya Mekukung, Ngaturang Tirta Ening, Mepeed dengan atraksi In-situ. Selain itu keunikan lainnya, berupa situs arkelogi berupa Nekara dan Sarkofagus, sebelas beji dan tiga puri yang ada di Desa Kendran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022