Oleh Zeynita Gibbons

Ibu negara Hj Ani Bambang Yudhoyono merasa bersyukur dan terharu mendapat kehormatan menginap di Istana Buckingham, London.

Hal itu disebabkan selama ini hanya dapat diliatnya melalui layar televisi atau di majalah saat acara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.

Memang tidak semua orang bisa menginap di Istana Buckingham, namun bagi ibu dua putra itu mendapatkan undangan dari Ratu Elizabeth dan bahkan menginap di Istana Buckingham merupakan pengalaman yang langkah.

"Mungkin ini adalah pengalaman yang langka tidak semua orang bisa," ujar putri Sarwo Eddie yang tidak menyangka dapat menginap di Istana Buckingham.

Ibu Hj Ani Bambang Yudhoyono terharu mendapatkan penerimaan yang begitu mewah dari Ratu Elizabeth. "Saya dan bapak juga bahagia karena bisa sholat bersama di Istana Buckingham," katanya.

Naik kereta juga pengalaman pertama bagi ibu Ani yang saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai acara penyambutan dengan gaya khas Inggris berkereta kuda bersama Pangeran Philip.

Usai acara penyambutan dengan iring-iringan menuja istana dimana bendera merah putih berjajar dengan bendera Inggris Union Jack's membuat ibu Ani merasa bangga.

"Saya bangga Indonesia mendapat penghargaan dari Kerajaan Inggris, dan ini tentu juga menjadi kebanggaan buat Indonesia," katanya.

Begitupun di dalam istana, Ibu Ani terkagum-kagum dengan koleksi lukisan yang begitu banyak menghiasi hampir seluruh ruangan yang ada di dalam istana.

Selama kunjungan kenegaraan, Ibu Ani yang didampingi Lady in Waiting, berkunjung ke Royal Botanic Gardens atau yang dikenal dengan Kew Gardens merupakan salah satu kebun raya tertua di dunia, didirikan tahun 1759 di atas lahan seluas 121 hektar.

Di Kew Gardens, Ibu Negara yang didampingi kedua putranya dan delegasi diterima Direktur Kew Gardens, Richard Deverell melakukan penanaman pohon Golden Ash atau Fraxinus Excelsior Aurea, yang melambangkan musim gugur.

Acara penanaman pohon berwarna kuning gelap keemasan dalam rangka kampanye Jubilee Woods, dimana Princess Anne menjadi patron atau pelindung dari Woodland Trust, suatu organisasi sosial yang bergerak dalam bidang lingkungan.

Saat menanam pohon Golden Ash, sang petugas mengatakan bahwa dalam tradisi di Kew Garden, setiap menanam pohon, juga ditanam uang logam.

Waktu disodorkan uang koin satu pound, Ibu Ani pun bertanya siapa yang membawa uang logam Indonesia, setiap orang yang ada di sekitar berupaya merogoh dompet.

Wartawati Kartini Opi Yunari menyerahkan uang logam seratus rupiah. "Saya cari cari di dompet beruntung ada duit coin seratus," ujar Opi yang sering mengikuti kunjungan kenegaraan Ibu Negara.

Pada acara penanam pohon, Ibu Ani pun meminta kedua putranya untuk membantu. "Ini namanya gotong royong," ujarnya dan bahkan saat meninjau toko cendera mata, Ibu Ani pun meminta putranya untuk mengambil magnet dan membeli dua boneka binatang.

Serahkan Foto
Dalam kunjungannya di Kew Gardens, Ibu Ani menyerahkan photo hasil karyanya berupa Pohon Trembesi (Samanea Saman) yang ada di Istana Kepresidenan Bogor.

Selama menginap di Istana Buckingham, Ibu Ani berkesempatan meliat koleksi lukisan yang ada di The Royal Collection di The Queen's Gallery, Buckingham Palace.

Di dalam gallery dipamerkan benda-benda seni koleksi pribadi Ratu Inggris yang berupa lukisan-lukisan dari zaman Renaissance karya pelukis Eropa.

Ibu Ani kagum dengan koleksi benda-benda seni milik Ratu lainnya seperti sketsa pilar, kain sulam untuk hiasan dinding, dan gambar cetak.

Salah satu lukisan yang dipamerkan adalah lukisan minyak Mary, Ratu Skotlandia yang digambarkan sedang berkabung dengan pakaian serba putih karena kehilangan tiga anggota keluarganya dalam waktu 18 bulan.

Ibu Ani juga berkesempatan megunjungi Tower of London. "Waktu kunjungan ke Inggris beberapa tahun lalu, Ibu Ani juga berencana berkunjung ke Tower of London," ujar Ny Sranya Natalegawa, istri Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang pernah menjadi Dubes di London.

Di Tower of London, Ibu Ani melihat pameran crown jewels yang terdiri dari mahkota-makhota kerajaan Inggris dan peralatan lengkap yang digunakan pada saat penobatan Ratu dan Raja Inggris, seperti jubah, mahkota kebesaran, cincin, dan tongkat emas.

Dalam kunjungan ke Kew Garden dan Tower of London, Ibu Ani pun menyalurkan hobby photografi dengan berbagai obyek yang menarik itu didampingi, istri Menlu Sranya Natalegawa, istri Menteri SDM Ny Triesna Wacik, dan istri Dubes RI di London Lastry Thayeb.

Wartawan Kartini Opi Yunari yang ikut dalam rombongan Presiden berkunjung ke Inggris mengakui bahwa Ibu An merupakan ibu negara yang hangat dan bersahabat. Di tengah kesibukannya selalu bisa meluangkan waktu untuk wartawan bertanya.

Istri Dubes RI di Kerajaan Inggris Ny Lastry Thayeb mengakui disela acara Kenegaraan Presiden dan Ratu Inggris, program Ibu Negara juga dapat terlaksana seperti meninjau Kew Garden dan penanaman pohon serta ke Tower of London.

Pada dasarnya Ibu Negara sangat terkesan dan senang dengan kunjungannya kedua tempat itu.

Sementara itu Istri Kepala Perwakilan Bank Indonesia London Irna Dian Rae yang juga mengikuti kunjungan Ibu Ani di Kew Garden dan Tower of London mengatakan ibu negara sangat ramah dan  bisa menghidupkan suasana dalam dua kunjungan tersebut.

Dalam kunjungan ke Kew Garden dan Tower of London, ibu negara memberikan perhatian yang sangat besar terhadap linkungan hidup dan penghormatan terhadap sejarah panjang bangsa Inggris.

Cara Inggris memelihara dan mengembangkan taman kota sangat luar biasa dan perlu ditiru oleh kita sebagai negara besar.

Banyak sekali taman kota yang tersebar di seluruh London yang bisa dinikmati oleh warganya yang sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyehatkan.

Mengenai Tower of London, yang perlu ditiru dari Inggris adalah penghormatan dan pemeliharaan terhadap peninggalan sejarah yang sekaligus berguna untuk pendidikan dan mengundang banyak turis dari manca negara.

Menurut Irna Dian Rae, Indonesia perlu segera meniru Inggris untuk membenahi lingkungan dan situs-situr bersejarah di Indonesia agar dapat bermanfaat tidak saja bagi pendidikan nasionalisme melainkan juga untuk mengundang turis domestik dan mancanegara.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012