Singaraja (Antara Bali) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Buleleng mencatat, sebanyak 30 pegawai negeri sipil di daerah itu terjangkit virus mematikan tersebut selama periode 1999-2012.
"Kasus HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es. Kalau ada satu penderita yang terdeteksi, maka ada 100 penderita terselubung," kata Ketua Harian KPA Kabupaten Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Sabtu.
Selama periode tersebut, pihaknya mencatat sebanyak 1.464 kasus yang terdeteksi. Dengan demikian, Kabupaten Buleleng menempati peringkat kedua di Provinsi Bali.
"Setiap bulan rata-rata terdapat 15-20 kasus HIV di seluruh kecamatan," kata Wakil Bupati Buleleng berlatar belakang dokter spesialis kandungan itu.
Sutjidra menyebutkan bahwa Kecamatan Buleleng penyumbang kasus HIV tertinggi. Disusul kemudian oleh Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Sawan, Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Tejakula, Kecamatan Sukasada, dan Kecamatan Busungbiu.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kasus HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es. Kalau ada satu penderita yang terdeteksi, maka ada 100 penderita terselubung," kata Ketua Harian KPA Kabupaten Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Sabtu.
Selama periode tersebut, pihaknya mencatat sebanyak 1.464 kasus yang terdeteksi. Dengan demikian, Kabupaten Buleleng menempati peringkat kedua di Provinsi Bali.
"Setiap bulan rata-rata terdapat 15-20 kasus HIV di seluruh kecamatan," kata Wakil Bupati Buleleng berlatar belakang dokter spesialis kandungan itu.
Sutjidra menyebutkan bahwa Kecamatan Buleleng penyumbang kasus HIV tertinggi. Disusul kemudian oleh Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Sawan, Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Tejakula, Kecamatan Sukasada, dan Kecamatan Busungbiu.(MDE/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012