The 20th General Assembly Confederation Of Asean Journalist (CAJ) atau Sidang Umum ke-20 Konfederasi Wartawan ASEAN menghasilkan Bali Declaration untuk mempererat kolaborasi, kerja sama, dan meningkatkan kualitas jurnalisme di negara-negara ASEAN.

"Bagaimana kami ciptakan good jurnalism di tengah serbuan teknologi dan disrupsi digital," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Usman mengatakan hal dalam acara jamuan makan malam di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (13/10).

Dia mengatakan teknologi digital memunculkan disinformasi, hoaks, misinformasi, dan malinformasi; sehingga peran wartawan masih dipercaya oleh publik untuk menyebarkan informasi akurat melalui mekanisme jurnalistik dengan benar, cek dan ricek, serta verifikasi yang tidak dilakukan oleh media sosial.

Baca juga: Wartawan Berperan Strategis Kenalkan ASEAN

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S. Depari mengatakan Sidang Umum ke-20 CAJ berperan penting karena menentukan arah organisasi. Selama tiga tahun, menurut dia, CAJ vakum dalam melaksanakan kegiatan.

"Semoga pelaksanaan di Bali memberi vibrasi dan motivasi positif bagi CAJ ke depannya," ujar Atal.

Delegasi peserta The 20th General Essembly CAJ berkesempatan menikmati keindahan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot di Kabupaten Tabanan dan Desa Wisata Panglipuran serta Kintamani di Kabupaten Bangli.

Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra menyampaikan apresiasi atas fasilitas yang diberikan Kementerian Kominfo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, dan Pemkab Bangli selama delegasi CAJ mengunjungi obyek-obyek wisata di Tabanan dan Bangli.

Baca juga: Menanti 'sunset' yang dramatis dan sakral di pesisir Tanah Lot (video)

Dalam pertemuan dengan jurnalis se Asia Tenggara itu, Bupati I Komang Gede Sanjaya, memperkenalkan kondisi Kabupaten Tabanan  saat menjamu delegasi CAJ untuk makan malam di kawasan objek wisata Tanah Lot. 

Kedatangan rombongan CAJ disambut tarian yang merupakan maskot  Tabanan, yakni Tari Bungan Sandat serasi. Tarian ini mempunyai filosofi layaknya bunga sandat atau kenanga yang semakin lama ataupun semakin layu akan semakin tercium harum dari bunga tersebut.

Begitupun dengan kabupaten Tabanan, diharapkan seperti filosofi bunga. "Dengan tarian Bungan Sandat itu kita harapkan, mudah-mudahan filosofi dari bungan sandat ini yakni semakin lama, semakin layu, semakin harum baunya. Begitupun juga Kabupaten Tabanan, mudah-mudahan semakin lama Kabupaten Tabanan semakin harum namanya, baik di Bali maupun di seluruh dunia. Maka, keramah tamahan inilah yang kami suguhkan," kata Bupati Tabanan Sanjaya.

 Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya berharap  bagi rombongan yang telah berkunjung ke DTW Ulundanu Beratan dan DTW Tanah Lot.  agar ajang ini menjadi momen untuk mempromosikan serta memperkenalkan keindahan panorama yang ada di Tabanan ke Asia Tenggara maupun sampai ke belahan dunia.

"Mudah-mudahan, Tabanan, Tanah lot dan Bedugul bisa lebih terkenal lagi, kita juga punya ikon lagi satu yaitu obyek wisata jatiluwih yang merupakan heritage dari Unesco. Boleh nanti sekali-kali kalau ada acara tahun depan kami sambut di Jatiluwih. Kami welcome di Jatiluwih sebagai Heritage Unesco karena disitu satu-satunya sawah yang dilindungi oleh dunia," harap Sanjaya.

Pewarta: Putu Indah Savitri dan Pande Yudha

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022