Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berencana untuk memasang layar yang menayangkan informasi cuaca untuk mengantisipasi dari terjadinya gempa bumi dan bencana lainnya di lokasi pertemuan G20 di
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Bali Nusa Dua Convention Center
(BNDCC).
"Kita siapkan informasi terkait dengan cuaca penerbangan dan informasi gempa bumi, bahkan kita buat link khusus untuk itu. Jadi siapapun dapat menggunakan, kita juga akan pasang display-nya," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III I Nyoman Gede Wiryajaya.
Di Denpasar, Selasa, Wirya menyebut titik pemasangan tayangan informasi cuaca rencananya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), lokasi-lokasi pelaksanaan G20 di kawasan Nusa Dua, serta hotel tempat delegasi dan pimpinan tertinggi menginap.
"Di hotel tempat menginap kita masih menunggu izin, kalau diizinkan kita langsung pasang display sehingga tamu bisa melihat informasi cuaca, apalagi Bali sudah memasuki musim hujan," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi akan kembali cek venue pastikan kesiapan KTT G20
Selain itu, BMKG bekerjasama dengan BPBD Bali juga akan memasang rambu-rambu dan sarana mitigasi. Persiapan lainnya seperti jalur-jalur aman ketika peserta pada puncak G20 hadir juga telah ditentukan.
"Kita fokuskan di beberapa lokasi seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, pelabuhan maupun di hotel tempat para tamu undangan menginap. Kemarin BMKG menyiapkan jalur aman di bandara bersama dengan BPBD dan komunitas bandara," kata Wirya kepada media.
Jalur-jalur evakuasi dan tempat aman sementara yang dibuat pihaknya menjadi upaya antisipasi dari kemungkinan terburuk gempa bumi magnitudo 8,5 yang dapat membangkitkan gelombang tsunami.
"Kalaupun di bawah itu (magnitudo 8,5), kita lebih aman dan lebih siap, tetapi ini bisa terjadi bisa tidak. Ini kita menyiapkan diri bersama BNPB, jadi semua TNI/Polri kita ajak persiapan kalau terjadi, tapi semoga tidak terjadi," kata Wirya.
Baca juga: TNI-Polri di Bali ajak tokoh agama jaga kamtibmas sukseskan KTT G20
Wirya mengatakan di Bali sistem peringatan dini juga sebelumnya telah dibuat terkait dengan peta ekstrem bernama Tsunami Early System.
"Sampai sekarang masih jalan, kalau ada cuaca ekstrem hujan lebat kita sudah sebarkan baik lewat media sosial dan Tsunami Early System itu juga kita berikan pada tempat yang berlokasi menunjukkan tsunami. Jadi peringatan dini ini kita sudah persiapkan semuanya," ujarnya kepada media di Denpasar.
Arahan terkait persiapan menyambut G20 pada 15-16 November 2022 mendatang ini sebelumnya sempat disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Minggu (2/10), di mana pihaknya akan berfokus dalam upaya mitigasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan presiden dan pimpinan tinggi negara peserta G20 apabila Bali diguncang gempa bumi.
"Kita siapkan informasi terkait dengan cuaca penerbangan dan informasi gempa bumi, bahkan kita buat link khusus untuk itu. Jadi siapapun dapat menggunakan, kita juga akan pasang display-nya," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III I Nyoman Gede Wiryajaya.
Di Denpasar, Selasa, Wirya menyebut titik pemasangan tayangan informasi cuaca rencananya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), lokasi-lokasi pelaksanaan G20 di kawasan Nusa Dua, serta hotel tempat delegasi dan pimpinan tertinggi menginap.
"Di hotel tempat menginap kita masih menunggu izin, kalau diizinkan kita langsung pasang display sehingga tamu bisa melihat informasi cuaca, apalagi Bali sudah memasuki musim hujan," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi akan kembali cek venue pastikan kesiapan KTT G20
Selain itu, BMKG bekerjasama dengan BPBD Bali juga akan memasang rambu-rambu dan sarana mitigasi. Persiapan lainnya seperti jalur-jalur aman ketika peserta pada puncak G20 hadir juga telah ditentukan.
"Kita fokuskan di beberapa lokasi seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, pelabuhan maupun di hotel tempat para tamu undangan menginap. Kemarin BMKG menyiapkan jalur aman di bandara bersama dengan BPBD dan komunitas bandara," kata Wirya kepada media.
Jalur-jalur evakuasi dan tempat aman sementara yang dibuat pihaknya menjadi upaya antisipasi dari kemungkinan terburuk gempa bumi magnitudo 8,5 yang dapat membangkitkan gelombang tsunami.
"Kalaupun di bawah itu (magnitudo 8,5), kita lebih aman dan lebih siap, tetapi ini bisa terjadi bisa tidak. Ini kita menyiapkan diri bersama BNPB, jadi semua TNI/Polri kita ajak persiapan kalau terjadi, tapi semoga tidak terjadi," kata Wirya.
Baca juga: TNI-Polri di Bali ajak tokoh agama jaga kamtibmas sukseskan KTT G20
Wirya mengatakan di Bali sistem peringatan dini juga sebelumnya telah dibuat terkait dengan peta ekstrem bernama Tsunami Early System.
"Sampai sekarang masih jalan, kalau ada cuaca ekstrem hujan lebat kita sudah sebarkan baik lewat media sosial dan Tsunami Early System itu juga kita berikan pada tempat yang berlokasi menunjukkan tsunami. Jadi peringatan dini ini kita sudah persiapkan semuanya," ujarnya kepada media di Denpasar.
Arahan terkait persiapan menyambut G20 pada 15-16 November 2022 mendatang ini sebelumnya sempat disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Minggu (2/10), di mana pihaknya akan berfokus dalam upaya mitigasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan presiden dan pimpinan tinggi negara peserta G20 apabila Bali diguncang gempa bumi.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022