Penjabat Bupati Buleleng, Bali, Ketut Lihadnyana meminta Dinas Pertanian (Distan) setempat meningkatkan produksi pertanian untuk menurunkan inflasi di wilayah tersebut.

"Saya ke sini (Distan) untuk memastikan program-program kegiatan dan juga melihat capaian pada posisi di mana sekarang dalam upaya penurunan inflasi yang sangat penting ini," katanya saat mengumpulkan para penyuluh pertanian yang digelar di Kantor Dinas Pertanian, Kota Singaraja, Senin.

Pihaknya juga mengajak seluruh jajaran Dinas Pertanian melakukan langkah-langkah strategis sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam upaya nyata peningkatan produktivitas pertanian pada semua sektor.

"Kalau misalnya Dinas Pertanian pola urban farming atau meningkatkan produksi pada spot-spot itu, harus menjadi strategi yang dijalankan oleh Dinas Pertanian. Yang kedua, kita juga harus bisa berkaca dari sebuah keadaan bahwa keadaan seperti ini inflasi yang terus meningkat, jangan terulang di tahun depan," katanya.

Penjabat Bupati asal Desa Kekeran ini juga mendorong Dinas Pertanian segera menyusun perencanaan manajemen produksi yang lebih realistis dan aplikatif.

Baca juga: PLTS Bondalem bantu akses air untuk 700 keluarga

"Kapan dia ditanam. Setelah itu pada bulan-bulan apa seharusnya dia tanam, teknologi apa yang dibutuhkan agar benar-benar produksi itu bisa ada setiap saat dan setiap bulan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Dalam pertemuan dengan penyuluh pertanian, Lihadnyana, juga memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian agar dapat bekerja dengan optimal memberikan pemahaman-pemahaman kepada petani.

Motivasi ini dianggap penting mengingat penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam melakukan interaksi dengan petani di Kabupaten Buleleng.

"Saya hanya mengajak tetap semangat bekerja dari jajaran pertanian ini adalah karena pertanian ini sebenarnya pegawainya bisa dikatakan pahlawan pangan. Kalau boleh dikatakan begitu coba kalau tidak ada pangan, kita berkaca dari pandemi COVID-19 kemarin orang bisa menunda beli baju, beli mobil, bisa menunda bepergian tapi orang tidak bisa menunda kalau tidak ada pangan di rumahnya artinya pangan itu sangat strategis," katanya.

Baca juga: Diskominfosanti Buleleng tambah lokasi internet gratis

Terkait lahan pertanian yang mulai menyempit, Lihadnyana meminta Dinas Pertanian harus bisa mengoptimalkan lahan yang masih ada.

"Kalau dilihat sebenarnya semakin menyempit sawah kita kalau melihat data. Tetapi di tengah semakin menyempitnya lahan ada program intensifikasi pertanian bukan ekstensifikasi, di program intensifikas itu adalah mengintensifkan lahan pertanian untuk bisa berproduksi semaksimal mungkin di sanalah adopsi teknologi itu," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, I Made Sumiarta mengatakan, jajarannya sangat mengapresiasi kedatangan Penjabat Bupati Buleleng yang merupakan sebuah awal dari kebangkitan pertanian di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.

"Mudah-mudahan dengan kepemimpinan beliau, teman teman kita bisa termotivasi walaupun sebelumnya juga kita sudah bekerja secara optimal dengan adanya motivasi-motivasi yang diberikan oleh Bapak Pj. Bupati, semua jajaran pertanian nanti akan mengetahui kemana arah dan tujuan pertanian ini dibawa," ungkapnya.

Dinas Pertanian kini terus mengupayakan peningkatan dalam sektor pertanian. Namun, kendala-kendala di lapangan membuat kegiatan yang dilaksanakan dari Dinas Pertanian belum optimal.

Masih kata Sumiarta, pihaknya akan terus memberikan program-program yang menyentuh langsung para petani. Hal ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap ketersediaan komoditas pangan yang selama ini menjadi pemicu kenaikan inflasi dan tanpa mengesampingkan komoditas lain.

"Komoditas seperti tadi yang disampaikan oleh bapak bupati yang kita ketahui pemicu-pemicu berulang tahun seperti cabe, kemudian beras, gabah,bawang putih, bawang merah, telur dari peternakannya, daging ayam. Tapi tadi tentu kemungkinan semua komoditas kita, karena kan Dinas kita Dinas pertanian secara luas jangan sampai nanti kita hanya fokus ke komoditas pemicu itu komoditas lain kita abaikan tidak seperti itu," katanya.

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022