Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2022 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 21–22 September 2022 mengangkat potensi kawasan Indo-Pasifik sebagai hub (pusat) konektivitas digital dunia.
Isu itu dipilih sebagai pembahasan utama konferensi BATIC tahun ini demi merespon pertumbuhan bisnis pusat data (data center) yang tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di kawasan dan dunia.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah saat pembukaan BATIC 2022, Rabu, menyampaikan untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai hub maka perlu ada pembangunan ekosistem yang memadai dan menyeluruh.
“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan banyak partner (mitra) strategis,” kata Ririek saat menyampaikan pidato pembukanya di hadapan ratusan perwakilan pelaku industri ICT tingkat regional dan global.
Sementara itu, CEO PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) Budi Satria Dharma Purba, selaku penyelenggara BATIC, menjelaskan pembahasan terkait Indo-Pasifik sebagai hub konektivitas dunia sejalan dengan tema besar konferensi tahun ini, yaitu “Reconnecting Regions, Reviving Digital Ecosystems”.
Baca juga: Telkom Indonesia mantapkan ekosistem digital dan konektivitas wilayah melalui BATIC
“Jadi, bagaimana menjadikan Indo-Pasifik sebagai hub untuk connectivity global. Kami diskusi bagaimana data center berkembang tidak hanya di Indonesia, tetapi di negara-negara sekitarnya, tentu perlu konektivitas global,” kata Budi.
Pembahasan mengenai itu, ia menambahkan terpusat pada hari pertama konferensi. Untuk tema yang spesifik membahas Indo-Pasifik, Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono menyampaikan pandangannya mengenai strategi membangun ekosistem digital di kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu, CEO Telin menyampaikan konferensi pada hari kedua nantinya lebih fokus membahas pengembangan ekosistem digital di kawasan Indo-Pasifik.
“Karena begitu ada konektivitas data center-nya, bisnis ikutannya pasti akan tumbuh,“ kata Budi.
BATIC merupakan konferensi yang rutin digelar tiap tahun sejak 2010 oleh Telin. Namun, agenda rutin itu sempat vakum selama 2 tahun akibat berbagai pembatasan selama pandemi.
Kegiatan itu pada tahun ini kembali digelar di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh kurang lebih 600 pelaku industri ICT di kawasan dan dunia.
Tidak hanya menjadi ajang diskusi dan bertukar wawasan, Bali Annual Telkom International Conference juga menjadi kesempatan bagi para pelaku industri ICT untuk berjejaring membahas peluang kerja sama serta kolaborasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Isu itu dipilih sebagai pembahasan utama konferensi BATIC tahun ini demi merespon pertumbuhan bisnis pusat data (data center) yang tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di kawasan dan dunia.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah saat pembukaan BATIC 2022, Rabu, menyampaikan untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai hub maka perlu ada pembangunan ekosistem yang memadai dan menyeluruh.
“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan banyak partner (mitra) strategis,” kata Ririek saat menyampaikan pidato pembukanya di hadapan ratusan perwakilan pelaku industri ICT tingkat regional dan global.
Sementara itu, CEO PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) Budi Satria Dharma Purba, selaku penyelenggara BATIC, menjelaskan pembahasan terkait Indo-Pasifik sebagai hub konektivitas dunia sejalan dengan tema besar konferensi tahun ini, yaitu “Reconnecting Regions, Reviving Digital Ecosystems”.
Baca juga: Telkom Indonesia mantapkan ekosistem digital dan konektivitas wilayah melalui BATIC
“Jadi, bagaimana menjadikan Indo-Pasifik sebagai hub untuk connectivity global. Kami diskusi bagaimana data center berkembang tidak hanya di Indonesia, tetapi di negara-negara sekitarnya, tentu perlu konektivitas global,” kata Budi.
Pembahasan mengenai itu, ia menambahkan terpusat pada hari pertama konferensi. Untuk tema yang spesifik membahas Indo-Pasifik, Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono menyampaikan pandangannya mengenai strategi membangun ekosistem digital di kawasan Indo-Pasifik.
Sementara itu, CEO Telin menyampaikan konferensi pada hari kedua nantinya lebih fokus membahas pengembangan ekosistem digital di kawasan Indo-Pasifik.
“Karena begitu ada konektivitas data center-nya, bisnis ikutannya pasti akan tumbuh,“ kata Budi.
BATIC merupakan konferensi yang rutin digelar tiap tahun sejak 2010 oleh Telin. Namun, agenda rutin itu sempat vakum selama 2 tahun akibat berbagai pembatasan selama pandemi.
Kegiatan itu pada tahun ini kembali digelar di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh kurang lebih 600 pelaku industri ICT di kawasan dan dunia.
Tidak hanya menjadi ajang diskusi dan bertukar wawasan, Bali Annual Telkom International Conference juga menjadi kesempatan bagi para pelaku industri ICT untuk berjejaring membahas peluang kerja sama serta kolaborasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022