Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali saat ini sedang memperhitungkan sisa dana subsidi angkutan umum milik pemerintah yang terkena imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kita perhitungkan semuanya dengan adanya kenaikan BBM ketersediaan alokasi kita pasti akan berpengaruh, alokasi yang kita sediakan untuk sekian kilometer. Jadi sekarang dengan adanya kenaikan BBM ini, tidak bisa membeli sebanyak yang direncanakan," kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta, di Denpasar, Senin.
Samsi mengaku pihaknya kini sedang memperkirakan sisa dana yang seharusnya dapat bertahan hingga penghujung tahun, namun berpotensi tersendat pengoperasiannya jika tak segera diantisipasi.
"Kita lagi hitung kira-kira sisa dana yang ada di kita cukup sampai kapan. Kalau tidak, nanti memang saatnya dioperasikan kita malah tidak siap mengoperasikan," ujar Samsi kepada media.
Baca juga: Dishub Bali ajak masyarakat gunakan transportasi umum
Pengalokasian dari dana transportasi umum pemerintah yaitu Bus Trans Sarbagita dan Bus Trans Metro disebut bermacam-macam, mulai dari biaya BBM, biaya pengemudi hingga penyediaan bus. Untuk anggarannya saat awal, Samsi menyebut Rp1,4 miliar bagi Trans Sarbagita dan Rp80 miliar bagi Trans Metro.
"Kenaikan BBM pasti akan ada pengaruhnya ke angkutan umum yang disubsidi pemerintah, cuma saat ini kita masih bisa bertahan dengan alokasi yang ada. Ada kemungkinan berhenti kalau gagal mengalokasikan," kata Samsi menegaskan.
Kendati demikian, dengan adanya kenaikan BBM, Kadishub Bali itu melihat adanya peluang peningkatan jumlah pengguna Bus Trans Sarbagita maupun Trans Metro.
Baca juga: Wagub Bali ajak masyarakat manfaatkan transportasi publik hadapi kenaikan BBM
"Yang penting sekarang masyarakat bisa mengantisipasi kenaikan BBM dengan baik, jangan ngotot, jangan ngeyel. Artinya kalau ada angkutan umum, pakai angkutan umum. Jangan ngeyel pakai kendaraan pribadi, sudah tidak mendukung dengan situasi seperti sekarang ini," ujarnya.
Samsi mengajak masyarakat Bali untuk memanfaatkan transportasi umum dari pemerintah di tengah terjadinya kenaikan BBM. Pun juga selama tarif Bus Trans Metro yang masih gratis hingga saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kita perhitungkan semuanya dengan adanya kenaikan BBM ketersediaan alokasi kita pasti akan berpengaruh, alokasi yang kita sediakan untuk sekian kilometer. Jadi sekarang dengan adanya kenaikan BBM ini, tidak bisa membeli sebanyak yang direncanakan," kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta, di Denpasar, Senin.
Samsi mengaku pihaknya kini sedang memperkirakan sisa dana yang seharusnya dapat bertahan hingga penghujung tahun, namun berpotensi tersendat pengoperasiannya jika tak segera diantisipasi.
"Kita lagi hitung kira-kira sisa dana yang ada di kita cukup sampai kapan. Kalau tidak, nanti memang saatnya dioperasikan kita malah tidak siap mengoperasikan," ujar Samsi kepada media.
Baca juga: Dishub Bali ajak masyarakat gunakan transportasi umum
Pengalokasian dari dana transportasi umum pemerintah yaitu Bus Trans Sarbagita dan Bus Trans Metro disebut bermacam-macam, mulai dari biaya BBM, biaya pengemudi hingga penyediaan bus. Untuk anggarannya saat awal, Samsi menyebut Rp1,4 miliar bagi Trans Sarbagita dan Rp80 miliar bagi Trans Metro.
"Kenaikan BBM pasti akan ada pengaruhnya ke angkutan umum yang disubsidi pemerintah, cuma saat ini kita masih bisa bertahan dengan alokasi yang ada. Ada kemungkinan berhenti kalau gagal mengalokasikan," kata Samsi menegaskan.
Kendati demikian, dengan adanya kenaikan BBM, Kadishub Bali itu melihat adanya peluang peningkatan jumlah pengguna Bus Trans Sarbagita maupun Trans Metro.
Baca juga: Wagub Bali ajak masyarakat manfaatkan transportasi publik hadapi kenaikan BBM
"Yang penting sekarang masyarakat bisa mengantisipasi kenaikan BBM dengan baik, jangan ngotot, jangan ngeyel. Artinya kalau ada angkutan umum, pakai angkutan umum. Jangan ngeyel pakai kendaraan pribadi, sudah tidak mendukung dengan situasi seperti sekarang ini," ujarnya.
Samsi mengajak masyarakat Bali untuk memanfaatkan transportasi umum dari pemerintah di tengah terjadinya kenaikan BBM. Pun juga selama tarif Bus Trans Metro yang masih gratis hingga saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022