Sebanyak 77 foto yang menggambarkan penggunaan kebaya di Nusantara dari awal 1900 hingga foto terbaru gerakan kampanye Kebaya Goes To UNESCO dihadirkan di pameran foto "Kebaja Saja" di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Jakarta pada 30 Agustus sampai 30 September 2022.

"Kami harap ini bisa membantu mewujudkan kebaya jadi warisan dunia tak benda dari Indonesia," kata Kurator Museum & GFJA Ismar Patrizki dalam pembukaan "Kebaja Saja", Selasa.

Pameran ini diselenggarakan oleh Kantor Berita ANTARA melalui Galeri Foto Jurnalistik ANTARA dan Redaksi Foto Kantor Berita ANTARA bekerja sama dengan KITLV-Jakarta. Foto-foto yang dipamerkan merupakan foto para pewarta Kantor Berita ANTARA, koleksi IPPHOS, arsip KITLV- Perpustakaan Universitas Leiden-Belanda,

Baca juga: Koster : Pameran Pembangunan Bali dilihat 20.000 kunjungan daring

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Nationaal Archief & Nederlands Instituut Voor Militaire Historie. Foto-foto yang dipamerkan meliputi foto para ibu negara yang berkebaya, foto bangsawan Jawa di masa lampau, hingga peragaan busana kebaya masa kini.

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat meyakini pameran ini merupakan satu langkah yang mendekatkan cita-cita agar kebaya disejajarkan bersama ikon lain Indonesia seperti gamelan, wayang hingga batik yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

"Kami menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang diulurkan KITLV-Jakarta dan didukung organisasi Perempuan Pelestari Budaya, Perempuan Berkebaya Indonesia, Belantara Budaya Indonesia serta Tradisikebaya.id dalam mengadakan pameran ini," kata dia.

Pameran ini juga dimeriahkan dengan peragaan busana 17 perempuan lintas profesi, mulai dari Shahnaz Haque, Lola Amaria, Sundari Soekotjo hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.


Tidak hanya busana

Sementara itu, Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengapresiasi penyelenggaraan pameran foto "Kebaya Saja" untuk memperingati peran penting perempuan dalam perjuangan membangun bangsa dan mendorong pemberdayaan perempuan di bidang UMKM khususnya di ranah busana.

"Kebaya tidak hanya difungsikan sebagai busana semata, namun juga menjadi simbol identitas dan jati diri perempuan Indonesia. Kebaya sebagai warisan busana nusantara telah ada sejak ratusan tahun lalu dan kini sudah saatnya keberadaannya diakui oleh dunia sebagai busana khas nusantara," kata Menteri Bintang.

Baca juga: Mengenal lebih dekat Buick, mobil kepresidenan Sukarno pertama

Menteri PPPA menyampaikan bahwa kebaya tidak lepas dari upaya melestarikan budaya sekaligus mengembangkan UMKM. Hal tersebut dikarenakan mayoritas perempuan di UMKM berkecimpung di sektor fesyen.

Oleh karenanya, gerakan berkebaya harus terus digencarkan karena tidak hanya berdampak positif pada penguatan identitas bangsa, namun juga turut menggerakkan perekonomian rakyat.

"Dalam momentum ke-77 tahun Kemerdekaan RI, kita masih bisa melihat kesenjangan gender terjadi antara perempuan dan laki-laki. Namun kita semakin melihat perjuangan perempuan untuk semakin merdeka salah satunya melalui kegiatan ini dimana perempuan-perempuan hebat turut menjaga budaya bangsa dengan berkebaya," kata dia.

Menurut dia, pameran foto "Kebaya Saja" di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA  yang mengambil momentum HUT Kemerdekaan RI merupakan salah satu upaya menyuarakan peran penting perempuan dalam sejarah kemerdekaan, perjuangan pasca kemerdekaan, hingga perjuangan di masa kini.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kebaya dari masa ke masa di pameran foto "Kebaja Saja"

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022