PSM Makassar mantap melaju ke final Piala AFC 2022 Zona ASEAN setelah menang 2-1 dari Kedah Darul Aman FC di babak semifinal di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa.
Kemenangan untuk satu-satunya wakil Indonesia di Piala AFC itu tercipta berkat gol dari Yakob Sayuri pada menit 31 dan gol Yuran Fernandes pada menit 54.
Sementara itu, Kedah FC hanya mampu membalas satu gol lewat sepakan Fayadh Zulkifli pada menit 86. Namun, situasi tak kunjung imbang meskipun wasit memberi tambahan waktu 7 menit di babak kedua.
Bagi PSM, kemenangan di laga semifinal tidak hanya berharga untuk tim, tetapi juga bagi Indonesia. Pasalnya, PSM menjadi klub pertama dari Indonesia yang berhasil tembus laga final Piala AFC Zona ASEAN.
Sementara itu, bagi pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kemenangan tim asuhannya di laga semifinal merupakan hasil yang menakjubkan. Pasalnya, PSM sampai akhir pertandingan terpaksa bermain hanya dengan sembilan orang karena dua pemainnya, yaitu Yuran dan Agung Mannan diganjar kartu merah oleh wasit di babak kedua.
“Saya mengucapkan selamat kepada anak-anak asuh saya karena bermain hanya dengan 9 pemain melawan 11 menakjubkan,” kata Tavares saat jumpa pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta selepas pertandingan.
Ia juga menilai timnya memulai pertandingan dengan baik. Pemain PSM sejak menit pertama sampai akhir konsisten menekan dan menebar ancaman di gawang Kedah FC.
Kapten PSM Willem Pluim, yang diwaspadai oleh pelatih Kedah, membuktikan kualitasnya saat semifinal lewat operan-operan dan tendangan langsung ke gawang yang menyulitkan kiper Kedah Ifwat Akmal.
Tidak hanya Pluim, pemain PSM seperti misalnya Kenzo Nambu juga konsisten menyebar ancaman ke gawang Kedah. Kenzo pada menit 17 sempat memasukkan bola ke gawang, tetapi wasit menganulir gol itu karena offside.
Di babak kedua, Kedah berupaya memberi tekanan kepada pemain PSM terutama setelah pelatih Aidil Sharin Sahak mengganti beberapa pemainnya.
Pemain Kedah di babak kedua juga tampak lebih termotivasi untuk mencetak gol mengingat PSM saat itu kehilangan dua pemainnya karena kartu merah.
Namun sampai berakhirnya masa injury time, asa Kedah FC untuk melaju ke final Piala AFC pupus mengingat PSM tetap unggul 2-1.
Terlepas dari kekalahan dari PSM, Aidil menyampaikan bertanding di laga semifinal AFC menjadi pencapaian tersendiri bagi Kedah yang cukup lama tidak tampil di pertandingan tingkat Asia itu.
Ia juga menilai tim asuhannya bermain bagus dan para pemain Kedah bekerja keras di laga semifinal.
“Para pemain Kedah masih banyak belajar dan pertandingan ini sangat sengit, tidak mudah bagi pemain kami. Namun, pemain memberikan performa yang terbaik,” kata Aidil.
Walaupun demikian, ia mengakui tim asuhannya tidak bermain terlalu baik pada babak pertama, salah satunya karena lemahnya komunikasi antarpemain di lapangan.
Namun situasi itu berubah saat babak kedua.
“Pemain kami kembali lebih kuat dan bermain lebih baik. Tim memberi yang terbaik. Meskipun kami melawan 10 orang pada menit 60, pertandingan tetap sengit karena PSM bertahan cukup kuat,” kata Pelatih Kedah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kemenangan untuk satu-satunya wakil Indonesia di Piala AFC itu tercipta berkat gol dari Yakob Sayuri pada menit 31 dan gol Yuran Fernandes pada menit 54.
Sementara itu, Kedah FC hanya mampu membalas satu gol lewat sepakan Fayadh Zulkifli pada menit 86. Namun, situasi tak kunjung imbang meskipun wasit memberi tambahan waktu 7 menit di babak kedua.
Bagi PSM, kemenangan di laga semifinal tidak hanya berharga untuk tim, tetapi juga bagi Indonesia. Pasalnya, PSM menjadi klub pertama dari Indonesia yang berhasil tembus laga final Piala AFC Zona ASEAN.
Sementara itu, bagi pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kemenangan tim asuhannya di laga semifinal merupakan hasil yang menakjubkan. Pasalnya, PSM sampai akhir pertandingan terpaksa bermain hanya dengan sembilan orang karena dua pemainnya, yaitu Yuran dan Agung Mannan diganjar kartu merah oleh wasit di babak kedua.
“Saya mengucapkan selamat kepada anak-anak asuh saya karena bermain hanya dengan 9 pemain melawan 11 menakjubkan,” kata Tavares saat jumpa pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta selepas pertandingan.
Ia juga menilai timnya memulai pertandingan dengan baik. Pemain PSM sejak menit pertama sampai akhir konsisten menekan dan menebar ancaman di gawang Kedah FC.
Kapten PSM Willem Pluim, yang diwaspadai oleh pelatih Kedah, membuktikan kualitasnya saat semifinal lewat operan-operan dan tendangan langsung ke gawang yang menyulitkan kiper Kedah Ifwat Akmal.
Tidak hanya Pluim, pemain PSM seperti misalnya Kenzo Nambu juga konsisten menyebar ancaman ke gawang Kedah. Kenzo pada menit 17 sempat memasukkan bola ke gawang, tetapi wasit menganulir gol itu karena offside.
Di babak kedua, Kedah berupaya memberi tekanan kepada pemain PSM terutama setelah pelatih Aidil Sharin Sahak mengganti beberapa pemainnya.
Pemain Kedah di babak kedua juga tampak lebih termotivasi untuk mencetak gol mengingat PSM saat itu kehilangan dua pemainnya karena kartu merah.
Namun sampai berakhirnya masa injury time, asa Kedah FC untuk melaju ke final Piala AFC pupus mengingat PSM tetap unggul 2-1.
Terlepas dari kekalahan dari PSM, Aidil menyampaikan bertanding di laga semifinal AFC menjadi pencapaian tersendiri bagi Kedah yang cukup lama tidak tampil di pertandingan tingkat Asia itu.
Ia juga menilai tim asuhannya bermain bagus dan para pemain Kedah bekerja keras di laga semifinal.
“Para pemain Kedah masih banyak belajar dan pertandingan ini sangat sengit, tidak mudah bagi pemain kami. Namun, pemain memberikan performa yang terbaik,” kata Aidil.
Walaupun demikian, ia mengakui tim asuhannya tidak bermain terlalu baik pada babak pertama, salah satunya karena lemahnya komunikasi antarpemain di lapangan.
Namun situasi itu berubah saat babak kedua.
“Pemain kami kembali lebih kuat dan bermain lebih baik. Tim memberi yang terbaik. Meskipun kami melawan 10 orang pada menit 60, pertandingan tetap sengit karena PSM bertahan cukup kuat,” kata Pelatih Kedah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022