Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali yang dimotori Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat, mengembangkan proyek percontohan sumur resapan atau yang lebih dikenal dengan biopori di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

"Sumur resapan itu telah dibangun sedikitnya 7.000 unit dan membantu pengadaan 9.000 alat untuk pembuatan lubang biopori ke masing-masing Pemkab dan Pemkot selama dua tahun terakhir," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, upaya itu digarap mulai tahun 2011 tahap pertama membantu 900 unit alat pembuatan biopori dan 3.000 sumur resapan itu bernilai sekitar Rp315 juta.

Upaya itu lebih diintensifkan dalam tahun 2012 maupun di tahun-tahun mendatang, sebagai salah satu alternatif mengatasi banjir pada musim hujan.

"Dengan adanya sumur resapan itu diharapkan air hujan tidak mengalir terbuang begitu saja ke sungai dan laut, namun tersimpan di dalam tanah," ujar Ketut Teneng.(*/ADT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012