London (Antara Bali) - Pertunjukan kesenian Bali bertema "Une Nuit Balinaise: Danseurs et Musiciens de Sebatu", menampilkan wayang wong dikemas dalam bentuk drama musikal tentang kisah Ramayana mendapat sambutan hangat dari warga masyarakat Perancis.
Pertunjukan kesenian Bali selama sembilan hari di Theatre National de Chaillot Paris berlangsung sukses dan mendapat sambutan warga masyarakat Perancis yang hadir pada setiap malam, kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Paris Arifi Saiman, kepada ANTARA London, Selasa.
Dikatakannya pertunjukan yang melibatkan 48 seniman yang didatangkan langsung dari daerah Sebatu Bali dikemas dalam tempo tiga jam dan dibagi dalam tiga babak dengan masa rehat sebanyak dua kali.
Pertunjukan babak pertama menampilkan tarian Bali kontemporer kreasi seniman Bali tahun 1920-an. Tarian-tarian kontemporer yang ditampilkan meliputi Semara Giri, Legong Kraton, Kebyar Duduk dan Taruna Jaya.
Pertunjukan babak kedua menampilkan Wayang Wong dikemas dalam bentuk drama musikal tentang kisah Ramayana juga diisi dengan beberapa atraksi tarian yaitu Tari Telek, Tari Baris, dan tarian klasik Tjak, tarian mirip Tari Ketjak namun dibawakan secara lebih simplistis tanpa dibumbui adegan Rama-Sinta versus Rahwana.
Pertunjukan babak ketiga merupakan babak pamungkas sekaligus inti dari seni tari yang ditampilkan dua babak sebelumnya berupa atraksi seni Tari Gambuh yang merupakan akar pangkal seni dan musik tradisional Bali yang ada saat ini.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Pertunjukan kesenian Bali selama sembilan hari di Theatre National de Chaillot Paris berlangsung sukses dan mendapat sambutan warga masyarakat Perancis yang hadir pada setiap malam, kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Paris Arifi Saiman, kepada ANTARA London, Selasa.
Dikatakannya pertunjukan yang melibatkan 48 seniman yang didatangkan langsung dari daerah Sebatu Bali dikemas dalam tempo tiga jam dan dibagi dalam tiga babak dengan masa rehat sebanyak dua kali.
Pertunjukan babak pertama menampilkan tarian Bali kontemporer kreasi seniman Bali tahun 1920-an. Tarian-tarian kontemporer yang ditampilkan meliputi Semara Giri, Legong Kraton, Kebyar Duduk dan Taruna Jaya.
Pertunjukan babak kedua menampilkan Wayang Wong dikemas dalam bentuk drama musikal tentang kisah Ramayana juga diisi dengan beberapa atraksi tarian yaitu Tari Telek, Tari Baris, dan tarian klasik Tjak, tarian mirip Tari Ketjak namun dibawakan secara lebih simplistis tanpa dibumbui adegan Rama-Sinta versus Rahwana.
Pertunjukan babak ketiga merupakan babak pamungkas sekaligus inti dari seni tari yang ditampilkan dua babak sebelumnya berupa atraksi seni Tari Gambuh yang merupakan akar pangkal seni dan musik tradisional Bali yang ada saat ini.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012