Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan para anggota G20 telah berhasil mengamankan dana sebesar 1,1 miliar dolar AS untuk Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).
Dana tersebut diamankan dalam rangka prevention, preparedness and response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
“Komitmen kontribusi sejumlah hampir 1,1 miliar dolar AS telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi,” katanya dalam konferensi pers The 1st G20 Finance and Health Ministerial Meeting yang diikuti ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca juga: 7-8 Juli, India pastikan hadiri pertemuan menlu G20 di Bali
Sri Mulyani menuturkan jumlah 1,1 miliar dolar AS yang masuk dalam FIF tersebut merupakan bentuk komitmen dari negara anggota G20 dan sudah termasuk kontribusi sebesar 50 juta dolar AS dari Indonesia.
Ia menjelaskan mekanisme FIF merupakan bentuk pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.
FIF ini akan ditempatkan di Bank Dunia, sedangkan tata kelola dan pengaturan operasionalnya masih terus dibahas hingga menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada November 2022.
Baca juga: Keketuaan G20 Indonesia menaruh asa percepatan pemulihan di Bali
“Para pemimpin menyepakati pembiayaan untuk kesiapsiagaan pandemi perlu terus dibangun secara memadai dan berkelanjutan untuk dapat menciptakan dan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan baru,” jelas Sri Mulyani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: G20 amankan 1,1 miliar dolar AS untuk kesiapsiagaan pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Dana tersebut diamankan dalam rangka prevention, preparedness and response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
“Komitmen kontribusi sejumlah hampir 1,1 miliar dolar AS telah diamankan untuk FIF guna pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi,” katanya dalam konferensi pers The 1st G20 Finance and Health Ministerial Meeting yang diikuti ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca juga: 7-8 Juli, India pastikan hadiri pertemuan menlu G20 di Bali
Sri Mulyani menuturkan jumlah 1,1 miliar dolar AS yang masuk dalam FIF tersebut merupakan bentuk komitmen dari negara anggota G20 dan sudah termasuk kontribusi sebesar 50 juta dolar AS dari Indonesia.
Ia menjelaskan mekanisme FIF merupakan bentuk pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.
FIF ini akan ditempatkan di Bank Dunia, sedangkan tata kelola dan pengaturan operasionalnya masih terus dibahas hingga menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada November 2022.
Baca juga: Keketuaan G20 Indonesia menaruh asa percepatan pemulihan di Bali
“Para pemimpin menyepakati pembiayaan untuk kesiapsiagaan pandemi perlu terus dibangun secara memadai dan berkelanjutan untuk dapat menciptakan dan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan baru,” jelas Sri Mulyani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: G20 amankan 1,1 miliar dolar AS untuk kesiapsiagaan pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022