Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan optimistis Indonesia tinggal selangkah lagi menjadi pemasok baterai listrik dunia, menyusul komitmen LG dalam investasi industri baterai listrik terintegrasi dengan total 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun di kawasan Industri Batang, Jawa tenagh.

Saat peresmian Industri Baterai Listrik Terintegrasi tahap kedua di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang), Jawa Tengah, Rabu pagi, Bahlil mengatakan proyek tersebut akan membutuhkan tenaga kerja hingga 20.000 orang.

"Hari ini kita melakukan  peletakan batu pertama pembangunan industri baterai listrik tahap kedua merupakan suatu investasi besar dimana . Indonesia harus menjadi salah satu negara pemain terbesar ekosistem baterai mobil listrik. Indonesia sudah saatnya berpikir untuk dikenal karena mempunyai sumber bahan baku sel baterai untuk kendaraan listrik," katanya lewat keterangan di Jakarta, Rabu.

Bahlil menjelaskan pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi ini dapat terlaksana atas perintah langsung Presiden kepada Kementerian Investasi. "Jika sudah terlaksana seluruhnya, investasi hilirisasi yang dilakukan oleh LG ini akan memberikan nilai tambah sebesar 5,18 miliar dolar AS," katanya.
 

Menteri Investasi sekaligus kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mencatat, nilai tambah dari hilirisasi industri baterai mobil listrik yang dilakukan LG mencapai USD 5,18 miliar per tahun bagi Indonesia. Adapun, total investasi hilirisasi LG mencapai USD 9,8 miliar.

"Kami juga laporkan dampak ekonomi (nilai tambah), setiap tahunnya  sebesar 5,6 miliar dolar Amerika dari total investasi  9,8 miliar dolar Amerika," kata Bahlil

Proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.

Sebelumnya, implementasi tahap pertama proyek industri baterai listrik terintegrasi ini telah terwujud melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada September 2021.

Presiden LG Energy Solution Lee Bang Soo mengungkapkan bahwa proyek ini menempati area seluas 275 hektare di KIT Batang dengan menerapkan teknologi terbaru milik konsorsium LG.

"Saya hadir di sini dengan visi besar untuk mengembangkan KIT Batang menjadi kawasan industri kendaraan listrik terpenting di Asia Tenggara. Melalui Konsorsium LG, LG Energy Solution akan mendukung KIT Batang menjadi pusat baterai listrik dunia," kata Lee.

Proyek industri baterai listrik terintegrasi ini merupakan hasil dari kunjungan kerja Presiden Joko Widodo pada November 2019, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan LG Energy Solution untuk investasi Grand Package pada 18 Desember 2020.

Pelaksanaan seremoni ini merupakan tindak lanjut dari Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Framework Agreement antara Konsorsium LG dan PT IBC untuk Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi pada 14 April 2022.

Kerja sama investasi konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC ini beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power, PLN.

Saat ini industri otomotif memiliki tren ke arah mesin menggunakan listrik karena bebas polusi dan biayanya lebih murah. Apalagi ada kecenderungan harga BBM naik terus.
 

Menteri Investasi menambahkan, seluruh lahan industri yang tersedia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang untuk tahap pertama sudah ludes dibeli investor.. "Alhamdulillah, tahap pertama sudah seperti ini. Dan semua lahan 450 hektare untuk tahap pertama sudah terlaku jual habis," kata Bahlil dalam Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).

Bahlil berkelakar, capaian positif ini berkat kerja sama sehati antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengawal industri proses pembangunan Industri KIT-Batang. "Ini terjadi karena ada kolaborasi sehati antara Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN dan pemda provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)," jelas Bahlil.

Selain kolaborasi sehati antara Erick Thohir dan Ganjar, lanjut Bahlil, kesuksesan Kit-Batang dalam menggaet investor juga tak lepas dari sinergi antara Kementerian PUPR dan Kementerian Investasi dalam penyediaan lahan hingga proses pembangunan.

Dia pun berharap kolaborasi antar Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus dapat ditingkatkan. Hal ini demi memenuhi target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun.

Kawasan industri ini akan dijadikan sebagai percontohan untuk pengembangan kawasan-kawasan industri di daerah lainnya. Kawasan industri ini akan jadi contoh untuk nanti kawasan-kawasan industri yang lain yang berada di provinsi-provinsi, baik di Jawa maupun di luar Jawa,


 

 

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022