Pariaman, Sumbar (Antara Bali) - Forum Kota Sehat (FKS) Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengupayakan terwujudnya kota wisata sehat, bersih dan maju.
"Kami akan upayakan Pariaman menjadi kota wisata yang bersih, sehat dan maju sesuai dengan visi serta misi yang diemban dalam rangka mendukung program pembangunan daerah," kata Ketua FKS Pariaman Edison TRD di Pariaman, Senin.
Menurut dia, FKS Kota Pariaman telah menetapkan tiga pilar prioritas yakni membantu mewujudkan wisata bersih dan Islami, perhubungan dan transportasi kota yang nyaman, serta perilaku hidup sehat masyarakat melalui desa dan sekolah binaan.
Dari evaluasi terhadap ketiga pilar itu, kata Edison, yang sangat menjadi perhatian FKS ke depan adalah mengupayakan pembinaan dan mengoordinasikan masalah yang dapat memicu nilai kurang saat Lomba Kota Sehat 2012.
"Di antaranya adalah dari sektor pariwisata masih banyak ditemukan pelaku usaha tidak berpijak pada sapta pesona, di antaranya tidak adanya standar harga pada usaha kuliner dan perparkiran," ujarnya.
Untuk kebersihan dan kesehatan tempat usaha belum tersedia penampungan sampah yang representatif. Pada pilar perhubungan dan transportasi kota yang nyaman, ditemui tingkat pelanggaran aturan yang tinggi oleh segenap pengemudi angkutan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami akan upayakan Pariaman menjadi kota wisata yang bersih, sehat dan maju sesuai dengan visi serta misi yang diemban dalam rangka mendukung program pembangunan daerah," kata Ketua FKS Pariaman Edison TRD di Pariaman, Senin.
Menurut dia, FKS Kota Pariaman telah menetapkan tiga pilar prioritas yakni membantu mewujudkan wisata bersih dan Islami, perhubungan dan transportasi kota yang nyaman, serta perilaku hidup sehat masyarakat melalui desa dan sekolah binaan.
Dari evaluasi terhadap ketiga pilar itu, kata Edison, yang sangat menjadi perhatian FKS ke depan adalah mengupayakan pembinaan dan mengoordinasikan masalah yang dapat memicu nilai kurang saat Lomba Kota Sehat 2012.
"Di antaranya adalah dari sektor pariwisata masih banyak ditemukan pelaku usaha tidak berpijak pada sapta pesona, di antaranya tidak adanya standar harga pada usaha kuliner dan perparkiran," ujarnya.
Untuk kebersihan dan kesehatan tempat usaha belum tersedia penampungan sampah yang representatif. Pada pilar perhubungan dan transportasi kota yang nyaman, ditemui tingkat pelanggaran aturan yang tinggi oleh segenap pengemudi angkutan.(*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012