Singaraja (Antara Bali) - Wilayah barat Kabupaten Buleleng dilanda kekeringan sehingga para petani di daerah utara Bali itu terancam gagal panen.

Kepala Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Nyoman Subrata, Sabtu, mengatakan, tanaman cabai petani rusak karena tidak mendapatkan pasokan air. "Bendungan di Gerokgak juga sudah mengering," katanya.

Menurut Nengah Mulyani, warga Desa Gerokgak, bendungan itu mengering sejak sebulan lalu. "Pada saat itu petani di wilayah sini sudah tidak ada yang menanam padi. Tapi, sekarang tanaman apa pun sulit hidup," katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Buleleng Mulyadi Putra menganggap persoalan itu terus terjadi pada musim kemarau karena pemerintah daerah setempat dinilai tidak bisa mengatasinya secara berkelanjutan.

"Kalau pemerintah daerah peka, mestinya persoalan ini tidak akan terjadi secara terus-menerus," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Namun hal itu dibantah oleh Sekda Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Puspaka. "Dalam mengatasi kekeringan kami mengutamakan manusianya dulu. Kalau soal tanaman, petani sendiri yang bisa mengaturnya," katanya.

Jumlah penduduk miskin di Desa Patas meningkat dari 1.028 keluarga pada 2011 menjadi 1.270 keluarga tahun 2012. Menurut Nyoman Subrata, bertambahnya angka kemiskinan di desanya itu karena lahannya tandus dan kemampuan SDM warganya sangat rendah.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012