Jakarta (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kembali akan mengusulkan perlunya protokol internasional antipenistaan agama guna mencegah konflik dan menjaga perdamaian dunia dalam sidang majelis umum PBB di Amerika Serikat.

Menurut Presiden dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, sesaat sebelum bertolak ke New York, Amerika Serikat , hal itu akan disampaikannya dalam sidang pembukaan majelis umum PBB di New York yang akan dihadirinya dimana dirinya akan menjadi pembicara dalam sesi debat umum sidang tersebut.

Presiden mengatakan, protokol internasional antipenistaan agama dibutuhkan guna mengantisipasi perkembangan negatif dewasa ini akibat munculnya aksi-aksi penistaan agama yang mendorong reaksi balik yang dapat mengakibatkan konflik dan ketegangan antar pemeluk agama bahkan antar peradaban.

"Indonesia memiliki kewajiban secara moral untuk menyampaikan pandangan-pandangan ajakan, bahkan baranga kali juga ikut memikirkan sebuah protokol internasional bagaimana kita bisa mencegah atau menolak aksi atau inisiatif yang bisa dikategorikan sebagai penistaan agama, dari satu agama ke agama apapun," kata Presiden.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono falam kunjungan ke AS kali ini juga akan membicarakan kelanjutan dari pembangunan masyarakat setelah program Sasaran Pembangunan Millenium (MDG's) selesai pada 2015 nanti.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012