Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan protokol kesehatan (prokes) di lokasi acara Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) tetap diberlakukan secara ketat meskipun aturan “travel bubble” dihapus.
Oleh karena itu, Suharyanto yakin hal itu tidak memicu lonjakan kasus COVID-19 mengingat tingkat vaksinasi di Bali cukup tinggi.
“Vaksinasi pertama sudah di atas 100 persen, yang kedua 96,7 persen, dan yang booster di atas 60 persen. Artinya, kondisi ini membuat kami sebagai penyelenggara mengajukan saran ke Bapak Presiden (Joko Widodo) tidak menggunakan sistem bubble, dan beliau menyetujui sehingga pelaksanaan (GPDRR) kali ini tidak pakai sistem bubble tetapi tetap menegakkan prokes secara ketat,” katanya di Badung, Bali, Selasa.
Baca juga: Pejabat tinggi PBB ikuti simulasi kesiapsiagaan tsunami siswa SD Bali
Ia menyampaikan bahwa BNPB sebelumnya sempat berencana menerapkan ketentuan travel bubble atau aturan gelembung perjalanan, yang artinya pergerakan peserta acara dibatasi di lokasi dan tempat penginapan.
Namun karena situasi COVID-19 di Indonesia, khususnya Bali melandai terutama setelah libur lebaran, BNPB yakin ketentuan pembatasan itu tidak perlu diterapkan.
“Pascalibur Lebaran 2022, kondisi Indonesia sudah sangat baik apalagi di Bali. Untuk hari ini, kasus hariannya antara 10–15 kasus per hari penambahan positifnya,“ kata Suharyanto.
Ia menambahkan bahwa beberapa waktu terakhir kasus kematian juga nihil.
Baca juga: Pemerintah ajak delegasi GPDRR tanam 10 juta pohon di Sanur untuk kurangi risiko bencana
Kepala BNPB juga memastikan seluruh peserta yang masuk dalam lokasi acara, yaitu di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC), juga negatif COVID-19.
“Para delegasi yang datang ke Bali semuanya dilaksanakan tes PCR dari panitia. Sebelum pembukaan, dipastikan seluruh peserta yang masuk BNDCC dalam keadaan negatif,” kata dia.
Ia menyampaikan bahwa berbagai protokol kesehatan yang diterapkan selama acara merupakan upaya mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.
“Ini juga untuk memberi kepercayaan kepada dunia internasional bahwa Indonesia selama 2 tahun dalam penanganan COVID-19 ini sangat baik, dan kita buktikan dengan penyelenggaraan GPDRR ini dengan membuka tetapi tetap prokes. Kita lihat semua, masker tetap digunakan dan sedapat mungkin mencegah kerumunan,” kata dia.
Baca juga: ANTARA pamerkan foto tsunami, Merapi, dan pengelolaan bencana di GPDRR 2022 Bali
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022 yang dihadiri oleh puluhan delegasi asing dan organisasi internasional. Kegiatan itu terpusat di BNDCC pada 25--28 Mei 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Oleh karena itu, Suharyanto yakin hal itu tidak memicu lonjakan kasus COVID-19 mengingat tingkat vaksinasi di Bali cukup tinggi.
“Vaksinasi pertama sudah di atas 100 persen, yang kedua 96,7 persen, dan yang booster di atas 60 persen. Artinya, kondisi ini membuat kami sebagai penyelenggara mengajukan saran ke Bapak Presiden (Joko Widodo) tidak menggunakan sistem bubble, dan beliau menyetujui sehingga pelaksanaan (GPDRR) kali ini tidak pakai sistem bubble tetapi tetap menegakkan prokes secara ketat,” katanya di Badung, Bali, Selasa.
Baca juga: Pejabat tinggi PBB ikuti simulasi kesiapsiagaan tsunami siswa SD Bali
Ia menyampaikan bahwa BNPB sebelumnya sempat berencana menerapkan ketentuan travel bubble atau aturan gelembung perjalanan, yang artinya pergerakan peserta acara dibatasi di lokasi dan tempat penginapan.
Namun karena situasi COVID-19 di Indonesia, khususnya Bali melandai terutama setelah libur lebaran, BNPB yakin ketentuan pembatasan itu tidak perlu diterapkan.
“Pascalibur Lebaran 2022, kondisi Indonesia sudah sangat baik apalagi di Bali. Untuk hari ini, kasus hariannya antara 10–15 kasus per hari penambahan positifnya,“ kata Suharyanto.
Ia menambahkan bahwa beberapa waktu terakhir kasus kematian juga nihil.
Baca juga: Pemerintah ajak delegasi GPDRR tanam 10 juta pohon di Sanur untuk kurangi risiko bencana
Kepala BNPB juga memastikan seluruh peserta yang masuk dalam lokasi acara, yaitu di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC), juga negatif COVID-19.
“Para delegasi yang datang ke Bali semuanya dilaksanakan tes PCR dari panitia. Sebelum pembukaan, dipastikan seluruh peserta yang masuk BNDCC dalam keadaan negatif,” kata dia.
Ia menyampaikan bahwa berbagai protokol kesehatan yang diterapkan selama acara merupakan upaya mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.
“Ini juga untuk memberi kepercayaan kepada dunia internasional bahwa Indonesia selama 2 tahun dalam penanganan COVID-19 ini sangat baik, dan kita buktikan dengan penyelenggaraan GPDRR ini dengan membuka tetapi tetap prokes. Kita lihat semua, masker tetap digunakan dan sedapat mungkin mencegah kerumunan,” kata dia.
Baca juga: ANTARA pamerkan foto tsunami, Merapi, dan pengelolaan bencana di GPDRR 2022 Bali
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022 yang dihadiri oleh puluhan delegasi asing dan organisasi internasional. Kegiatan itu terpusat di BNDCC pada 25--28 Mei 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022