Tim Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga atau PKK Kota Denpasar, Bali, menggelar sosialisasi pentingnya pola asuh anak dan remaja di era digital agar dapat membentengi mereka dari dampak buruk digitalisasi.
"Pola asuh anak bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan semua kalangan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara dalam acara sosialisasi tersebut di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, dalam acara sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digitalisasi (PAAREDI) itu, mengasuh anak dan remaja di era serba digital seperti ini tentu merupakan tantangan sendiri bagi semua kalangan.
Kegiatan tersebut diikuti 86 Kader Bina Keluarga Balita (BKB) se-Kota Denpasar, yang juga dihadiri istri Wakil Wali Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana.
"Dalam program gerakan PKK melalui Pola Pengembangan Pemberdayaan Keluarga bidang Pembinaan Karakter Keluarga, tertera di dalamnya peran PKK sebagai pioner penggerak masyarakat untuk melakukan pembinaan bagi keluarga," ujarnya.
Utamanya di masa digital seperti ini, ujar Sagung Antari, penggunaan gawai sangatlah umum digunakan semua kalangan, termasuk anak dan remaja. "Maka peran kader BKB sebagai bagian dari gerakan PKK sangat diperlukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, istri Wali Kota Denpasar ini juga berharap melalui para kader BKB, maka pola asuh dan pembentukan karakter dapat terwujud dengan baik.
"Di samping itu, peran keluarga sebagai komponen terkecil dalam struktur masyarakat penting. Bisa dikatakan kualitas SDM saat ini terbentuk sejak awal, yakni dari keluarga," katanya.
Keluarga, lanjut Sagung Antari, merupakan tempat mendidik dan membimbing anak dan remaja, untuk menjadi generasi penerus untuk membangun bangsa yang kuat.
Melalui pola pengasuhan yang baik dengan mengedepankan nilai nilai luhur budaya, seperti mendongeng, dapat menguatkan karakter anak dan remaja.
"Pola seperti ini juga dapat menumbuhkan kedekatan emosional anak dan keluarga, sehingga keterbukaan antara anak dan orang tua dapat terjalin," ucap Sagung Antari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Pola asuh anak bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan semua kalangan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara dalam acara sosialisasi tersebut di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, dalam acara sosialisasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digitalisasi (PAAREDI) itu, mengasuh anak dan remaja di era serba digital seperti ini tentu merupakan tantangan sendiri bagi semua kalangan.
Kegiatan tersebut diikuti 86 Kader Bina Keluarga Balita (BKB) se-Kota Denpasar, yang juga dihadiri istri Wakil Wali Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ida Ayu Widnyani Wiradana.
"Dalam program gerakan PKK melalui Pola Pengembangan Pemberdayaan Keluarga bidang Pembinaan Karakter Keluarga, tertera di dalamnya peran PKK sebagai pioner penggerak masyarakat untuk melakukan pembinaan bagi keluarga," ujarnya.
Utamanya di masa digital seperti ini, ujar Sagung Antari, penggunaan gawai sangatlah umum digunakan semua kalangan, termasuk anak dan remaja. "Maka peran kader BKB sebagai bagian dari gerakan PKK sangat diperlukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, istri Wali Kota Denpasar ini juga berharap melalui para kader BKB, maka pola asuh dan pembentukan karakter dapat terwujud dengan baik.
"Di samping itu, peran keluarga sebagai komponen terkecil dalam struktur masyarakat penting. Bisa dikatakan kualitas SDM saat ini terbentuk sejak awal, yakni dari keluarga," katanya.
Keluarga, lanjut Sagung Antari, merupakan tempat mendidik dan membimbing anak dan remaja, untuk menjadi generasi penerus untuk membangun bangsa yang kuat.
Melalui pola pengasuhan yang baik dengan mengedepankan nilai nilai luhur budaya, seperti mendongeng, dapat menguatkan karakter anak dan remaja.
"Pola seperti ini juga dapat menumbuhkan kedekatan emosional anak dan keluarga, sehingga keterbukaan antara anak dan orang tua dapat terjalin," ucap Sagung Antari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022