London (Antara Bali) - Kementerian Perdagangan menggandeng delapan perusahaan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan dua pengusaha mengikuti pameran produk makanan "World Food Expo" yang berlangsung di tengah kota Moskow dari 17-20 September 2012.
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima ANTARA London, Selasa mengatakan World Food Expo merupakan pameran produk makanan yang terbesar di Eropa Timur itu diikuti 177 negara.
Berbagai produk dari Indonesia seperti Indomie, makanan anak-anak Momogi, bahan makanan dari kelapa sawit, berbagai macam kue, minuman kaleng, minuman herbal serta aneka dessert (hidangan penutup) dijajakan dalam pameran yang cukup bergensi.
Dicky Sugiharta dari Pandan Pangan Makmur Indonesia yang menjajakan kue-kue siap masak dan pertama mengikuti pameran di Rusia menyatakan bahwa pangsa pasar di negeri beruang putih cukup besar dan sangat terkait dengan perkembangan ekonomi serta kebiasaan konsumsi masyarakat setempat.
"Karenanya saya berani jualan makanan setengah jadi seperti pudding, black forest, pancake, goreng pisang hingga fried chicken," ujar pengusaha yang sudah mengekspor produknya ke Belanda, Amerika Serikat, Australia, Suriname, Vanuatu dan Fiji ini.
Aji Surya mengakui pameran produk makanan di ujung dunia, Moskow, yang diikuti Indonesia kurang mencerminkan secara utuh potensi yang ada, bila dibandingkan dengan Thailand apalagi China. Untuk itu perlu kesungguhan dalam menggarap pasar Rusia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya yang diterima ANTARA London, Selasa mengatakan World Food Expo merupakan pameran produk makanan yang terbesar di Eropa Timur itu diikuti 177 negara.
Berbagai produk dari Indonesia seperti Indomie, makanan anak-anak Momogi, bahan makanan dari kelapa sawit, berbagai macam kue, minuman kaleng, minuman herbal serta aneka dessert (hidangan penutup) dijajakan dalam pameran yang cukup bergensi.
Dicky Sugiharta dari Pandan Pangan Makmur Indonesia yang menjajakan kue-kue siap masak dan pertama mengikuti pameran di Rusia menyatakan bahwa pangsa pasar di negeri beruang putih cukup besar dan sangat terkait dengan perkembangan ekonomi serta kebiasaan konsumsi masyarakat setempat.
"Karenanya saya berani jualan makanan setengah jadi seperti pudding, black forest, pancake, goreng pisang hingga fried chicken," ujar pengusaha yang sudah mengekspor produknya ke Belanda, Amerika Serikat, Australia, Suriname, Vanuatu dan Fiji ini.
Aji Surya mengakui pameran produk makanan di ujung dunia, Moskow, yang diikuti Indonesia kurang mencerminkan secara utuh potensi yang ada, bila dibandingkan dengan Thailand apalagi China. Untuk itu perlu kesungguhan dalam menggarap pasar Rusia.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012