Setelah 14 hari bertahan di layar bioskop seluruh Indonesia, film "Kuntilanak 3" berhasil menembus angka 1 juta.

Amrit Punjabi selaku produser film
"Kuntilanak 3" mengatakan sangat senang dengan respon baik dari penikmat film Indonesia terhadap "Kuntilanak 3". Baginya, ini merupakan sebuah penanda bahwa masyarakat telah kembali ke bioskop.

"Kami sangat gembira mengetahui film 'Kuntilanak 3' bisa diterima dengan baik dan dinikmati oleh para penonton film Indonesia terlebih untuk menemani libur Lebaran bersama keluarga, dan tentu kami merasa sangat senang sekali akhirnya masyarakat Indonesia telah kembali membanjiri bioskop pasca pandemi COVID-19," ujar Amrit dikutip dari siaran resminya pada Sabtu.

"Kuntilanak 3" menceritakan tentang petualangan Dinda di Sekolah Mata Hati. Seusai kepulangannya dari Ujung Sedo, Dinda merasa ada yang berbeda darinya, seolah merasa ada kekuatan lain di dalam dirinya yang tidak bisa dikendalikan.

Sekolah Mata Hati pun hadir dan menjawab semuanya. Di Sekolah Mata Hati, Dinda akhirnya dapat mengendalikan kekuatannya. Namun di luar dugaan, ternyata sekolah tempat Dinda belajar menguasai kemampuannya ini justru memiliki rahasia besar dan didalangi oleh Kuntilanak yang sangat kuat.

Lima aktor cilik berbakat yang membintangi film "Kuntilanak 3" ini adalah jiwa dari film ini sendiri, sehingga sangat layak dinikmati oleh anak-anak usia 13+.

Hal ini diamini oleh psikolog anak, Dr. Seto Mulyadi S.Psi., M.Si atau yang akrab disapa Kak Seto. Selain Kak Seta, komentar positif lainnya juga datang dari beberapa sineas Indonesia seperti Anggy Umbara, Azhar Kinoi Lubis dan Andi Bachtiar Yusuf.

Menurut Kinoi, "Kuntilanak 3" memberikan perspektif yang sangat berbeda untuk perfilman Indonesia. Desain dari film yang tertata sangat rapi dibalur dengan ketegangan dan suspense.

Kehadiran "Kuntilanak 3" juga dianggap sebagai bukti bahwa film horor bisa dinikmati oleh segala usia.

"Ini membuat film 'Kuntilanak 3' disuguhkan dengan cara yang sangat berbeda," kata Kinoi.

Film "Kuntilanak 3" ini sendiri merupakan pelengkap "Kuntilanak 1 & 2" yang tayang pada tahun 2018 dan 2019 lalu.
 

Pewarta: Maria Cicilia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022