Menteri Keuangan Sri Mulyani, menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam literasi keuangan digital, menjelang KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022, yang antara lain membahas digitalisasi dalam berbagai sektor.
"Edukasi digital itu penting, terutama bagi perempuan dan kaum muda terkait digitalisasi dan finansial, terlebih pada era maraknya pinjaman online," katanya saat membuka secara virtual untuk seminar Bank Indonesia di Badung, Bali, Rabu malam.
Menjelang Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggelar seminar internasional digital (transformation for financial inclusion of women , youth and msmes) di hotel kawasan Nusa Dua, Badung, Bali yang dihadiri secara virtual oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Kegiatan selama tiga hari di Bali itu, selain seminar, sejumlah perwakilan delegasi G20 juga akan berkunjung ke sejumlah UMKM di Pulau Bali. Seminar tersebut membahas arti penting digitalisasi dalam era Pandemi COVID-19 yang masih terjadi sampai saat ini.
Baca juga: Bank Mandiri hadirkan layanan Digital Box bagi masyarakat Bali
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio N Kacaribu mengatakan, krisis ekonomi karena pandemi COVID-19 ini tidak merata, karena sampai sekarang banyak negara yang belum pulih dari persoalan ekonomi, termasuk Indonesia.
Untuk itu menjelang pertemuan KTT G-20, konsep digitalisasi diharapkan mampu membantu dan mendukung pemulihan ekonomi, khususnya pada negara-negara G20.
“Selain itu, tidak kalah pentingnya program pemerintah seperti kredit usaha rakyat atau KUR hingga PIP, diharapkan bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, utamanya perempuan dan kaum muda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari menambahkan, untuk memperkecil risiko dalam inovasi keuangan digital ini, Bank Indonesia akan memberikan kebijakan, pengawasan dan edukasi.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Edukasi digital itu penting, terutama bagi perempuan dan kaum muda terkait digitalisasi dan finansial, terlebih pada era maraknya pinjaman online," katanya saat membuka secara virtual untuk seminar Bank Indonesia di Badung, Bali, Rabu malam.
Menjelang Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggelar seminar internasional digital (transformation for financial inclusion of women , youth and msmes) di hotel kawasan Nusa Dua, Badung, Bali yang dihadiri secara virtual oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Kegiatan selama tiga hari di Bali itu, selain seminar, sejumlah perwakilan delegasi G20 juga akan berkunjung ke sejumlah UMKM di Pulau Bali. Seminar tersebut membahas arti penting digitalisasi dalam era Pandemi COVID-19 yang masih terjadi sampai saat ini.
Baca juga: Bank Mandiri hadirkan layanan Digital Box bagi masyarakat Bali
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio N Kacaribu mengatakan, krisis ekonomi karena pandemi COVID-19 ini tidak merata, karena sampai sekarang banyak negara yang belum pulih dari persoalan ekonomi, termasuk Indonesia.
Untuk itu menjelang pertemuan KTT G-20, konsep digitalisasi diharapkan mampu membantu dan mendukung pemulihan ekonomi, khususnya pada negara-negara G20.
“Selain itu, tidak kalah pentingnya program pemerintah seperti kredit usaha rakyat atau KUR hingga PIP, diharapkan bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, utamanya perempuan dan kaum muda,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari menambahkan, untuk memperkecil risiko dalam inovasi keuangan digital ini, Bank Indonesia akan memberikan kebijakan, pengawasan dan edukasi.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022