Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra mengimbau warga di daerah itu yang akan melaksanakan mudik (pemudik) untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.

"Yang paling penting semuanya harus tetap menerapkan prokes. Itu yang menjadi garis besar dari perhatian pemerintah saat Idul Fitri," katanya setelah menjadi Inspektur Upacara pada Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung tahun 2022 di Halaman Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Buleleng, Jumat.

Ia mengatakan, salah satu penerapan prokes dalam mudik nanti adalah pelaksanaan vaksinasi penguat (booster). Hal tersebut sesuai dengan aturan yang tertuang dalam surat edaran (SE) pemerintah pusat.

Seluruh calon pemudik dan masyarakat Buleleng pada khususnya telah mendapat vaksinasi booster. Gerai-gerai juga dibuka baik itu oleh pemerintah daerah maupun instansi terkait seperti kepolisian.

"Kemarin Polres Buleleng juga membuka gerai di masjid-masjid, termasuk vaksinasi booster menyasar masyarakat yang akan melakukan mudik," jelasnya.

Baca juga: Bupati Buleleng pastikan THR ASN cair sebelum Lebaran

Untuk pemudik yang ditemukan belum vaksin booster, diarahkan untuk mendapatkannya di pos-pos pelayanan yang sudah disediakan.

"Skrining" juga tetap dilakukan. Khususnya dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Jika kategorinya hitam dalam aplikasi, akan dirawat terlebih dahulu, Apabila diperlukan, akan dikirim ke rumah sakit. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

"Untuk mengamankan masyarakat agar dalam masa perayaan Idul Fitri ini, baik sebelum, saat dan arus balik dapat terhindar dari penularan COVID-19. Supaya tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 selama perayaan Idul Fitri," ujar Sutjidra.

Sementara itu, Kapolres Buleleng AKBP Adrian Pramudianto menyebutkan ada 1.000 lebih personel dari berbagai unsur diterjunkan dalam Operasi Ketupat Agung tahun ini.

Baca juga: Bupati Buleleng imbau umat tetap terapkan prokes saat Shalat Idul Fitri

Khusus dari kepolisian sebanyak 334 personel. Unsur tersebut terdiri dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, pecalang (pengamanan adat), banser dan instansi terkait lainnya. Jumlah tersebut akan disebar sampai ke desa-desa.

"Semua bekerja bersama untuk keamanan dan Kesehatan dalam melaksanakan perayaan Idul Fitri. Termasuk arus mudik dan arus balik," sebutnya.

Pihaknya menambahkan ada dua pos pengamanan dalam kota. Dua pos tersebut berada di Simpang Banyuasri dan di Eks Pelabuhan Buleleng. Dalam dua pos tersebut juga dilibatkan masyarakat adat seperti pecalang. Termasuk di dalamnya ada banser.

"Kita gabung di pos itu nanti. Terutama pada saat pengamanan ibadah Shalat Idul Fitri. Dari pecalang dan Majelis Desa Adat (MDA) juga ikut mengamankan sebagai bentuk toleransi," tutup Adrian.
 

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022