Health Enthusiast sekaligus Co-creator of Fita's programs Ade Rai menjelaskan bahwa berolahraga sebaiknya dilakukan jelang waktu berbuka puasa.
"Kalau waktu yang tepat, sebenarnya idealnya ya kalau kita bicara secara hormonal itu the end of fasting itu adalah waktu yang paling tepat untuk kita melakukan aktivitas olahraga," jelas Ade Rai saat diskusi virtual, Rabu.
Lebih lanjut, Ade juga menjelaskan bahwa tubuh manusia diistilahkan memiliki dua mode. Pertama disebut mode fat storing yakni saat seseorang makan dan kedua adalah mode fat burning saat seseorang tidak makan.
Untuk mengoptimalkan fat burning, pada saat 8 jam berpuasa, tubuh akan menggunakan sisa-sisa makanan yang ada di dalam tubuh untuk dijadikan energi. Misalnya makanan sisa sahur yang masih ada di dalam tubuh.
"Misal di sahurnya, atau sekitar 10 jam ke depan saja dia masih mencari yang namanya cadangan makanan yang masih ada. Uniknya pada saat kita berolahraga di ujung puasa sebelum buka puasa, itu akan mengoptimalkan badan akan mengaktifasi hormon yang namanya sensitive lipase," kata Ade.
"Jadi olahraga sebelum buka saya rasa itu salah satu hal yang baik. Bisa dengan kardio, atau menurut saya yang paling bagus adalah latihan beban," tambahnya.
Akan tetapi, olahraga latihan beban tak harus menggunakan alat-alat yang berat. Ade menerangkan bahwa latihan beban pun bisa dilakukan tanpa memerlukan alat apa pun. Contohnya seperti gerakan plank di mana tubuh akan menahan berat badan sendiri sebagai bebannya.
"Di kepala kita bahwa latihan beban ini harus pakai besi atau yang berat-berat. Jawabannya tidak. Hanya cukup dengan menggunakan tubuh sendiri. Misalnya plank, jadi nggak ngapa-ngapain, diam saja tapi ototnya kerasa," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kalau waktu yang tepat, sebenarnya idealnya ya kalau kita bicara secara hormonal itu the end of fasting itu adalah waktu yang paling tepat untuk kita melakukan aktivitas olahraga," jelas Ade Rai saat diskusi virtual, Rabu.
Lebih lanjut, Ade juga menjelaskan bahwa tubuh manusia diistilahkan memiliki dua mode. Pertama disebut mode fat storing yakni saat seseorang makan dan kedua adalah mode fat burning saat seseorang tidak makan.
Untuk mengoptimalkan fat burning, pada saat 8 jam berpuasa, tubuh akan menggunakan sisa-sisa makanan yang ada di dalam tubuh untuk dijadikan energi. Misalnya makanan sisa sahur yang masih ada di dalam tubuh.
"Misal di sahurnya, atau sekitar 10 jam ke depan saja dia masih mencari yang namanya cadangan makanan yang masih ada. Uniknya pada saat kita berolahraga di ujung puasa sebelum buka puasa, itu akan mengoptimalkan badan akan mengaktifasi hormon yang namanya sensitive lipase," kata Ade.
"Jadi olahraga sebelum buka saya rasa itu salah satu hal yang baik. Bisa dengan kardio, atau menurut saya yang paling bagus adalah latihan beban," tambahnya.
Akan tetapi, olahraga latihan beban tak harus menggunakan alat-alat yang berat. Ade menerangkan bahwa latihan beban pun bisa dilakukan tanpa memerlukan alat apa pun. Contohnya seperti gerakan plank di mana tubuh akan menahan berat badan sendiri sebagai bebannya.
"Di kepala kita bahwa latihan beban ini harus pakai besi atau yang berat-berat. Jawabannya tidak. Hanya cukup dengan menggunakan tubuh sendiri. Misalnya plank, jadi nggak ngapa-ngapain, diam saja tapi ototnya kerasa," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022