PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendukung PT PLN (Persero) mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik.

Hal ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait pembiayaan pembangunan dan pengembangan SPKLU dengan PT PLN.

"Ekonomi berkelanjutan ini menjadi target kita. Selain karena ini adalah isu yang akan di bawa di G20, BNI memiliki fokus tersendiri untuk mendukung sektor hijau," kata Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, Selasa.

Pengembangan SPKLU diyakini dapat meningkatkan layanan dan memperluas jangkauan stasiun pengisian yang akan berdampak pada peningkatan minat masyarakat dalam memiliki kendaraan listrik.

Baca juga: PLN bangun 60 unit SPKLU "Ultra Fast Charging" sukseskan KTT G20

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan transisi energi merupakan upaya mutlak yang harus dilakukan untuk menghadirkan ruang hidup lebih baik bagi generasi mendatang.

Sejauh ini PLN gencar membangun SPKLU yaitu sebanyak 120 SPKLU di 92 lokasi dari total 267 unit di 195 lokasi di Indonesia hingga Februari 2022.

Sementara dalam forum Energy Transition Working Group (ETWG) 1 yang digelar pada 24 Maret 2022, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan Indonesia sangat mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.

Langkah pengurangan emisi salah satunya melalui sektor kelistrikan seperti pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) serta peningkatan inovasi dan teknologi untuk pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Presiden resmikan SPKLU Ultra Fast Charging untuk KTT G20 di Bali

"Indonesia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan berdiskusi tentang teknologi yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan affordable," tegas Arifin.

Sebagai informasi, BNI berkomitmen untuk mendorong peningkatan pembiayaan hijau yang tercermin dari realisasi portofolio hijau sebesar Rp172,4 triliun atau 29,6 persen dari total portofolio kredit BNI.

Realisasi pembiayaan hijau tersebut naik 23,67 persen (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp139,4 triliun dengan porsi 25,4 persen dari total portofolio kredit BNI.

Kredit untuk sektor energi baru dan terbarukan tercatat telah mencapai Rp9,5 triliun yang secara khusus diberikan pada energi hidro, solar dan biogas.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022