Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali akan dilengkapi jalur khusus sepeda guna mendukung pariwisata di wilayah tersebut.
"Ini mungkin jalan tol pertama yang ada jalur sepedanya di Indonesia, karena memang daerah wisata. Jadi kita juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat wisata," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali sebagaimana dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Yogya-Solo, dan Tol Bawen-Yogya merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus segera dilaksanakan.
Menteri Basuki juga berpesan bahwa pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi harus selalu menjaga dan memperhatikan keserasian pembangunan jalan tol dengan lingkungan.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi mulai Juni 2022 akan tingkatkan konektivitas di Bali
"Kita akan membangun sebisanya dan sekuat tenaga untuk terus serta tetap menjaga lingkungan hidup. Tadinya kita akan membangun jalan tol di tengah Bali, tapi saya merasa kalau kita membuat jalan tol di tengah Pulau Bali yang membelah pasti banyak merusak lingkungan, sehingga kita mengambil yang jalur pantai," katanya.
Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi akan menjadi ruas kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara yang bertujuan untuk pengembangan sektor pariwisata Bali, utamanya peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.
Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi secara administratif terletak dalam beberapa wilayah yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana, yang dibangun dengan investasi Rp24,6 triliun. Konstruksinya akan dimulai pada Juni 2022 dan diharapkan selesai serta dioperasikan pada November 2024.
Jalan tol Gilimanuk - Mengwi direncanakan akan terbagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 dengan panjang 54 km menghubungkan Gilimanuk dan Pekutatan. Selanjutnya, Seksi 2 dengan panjang 23 km yang menghubungkan Pekutatan dan Soka dan terakhir Seksi 3 sepanjang 18,9 km menghubungkan Soka dan Mengwi.
Untuk seksi tol Gilimanuk-Pekutatan akan dilengkapi empat lajur untuk dua arah kendaraan, sedangkan untuk seksi tol Pekutatan-Mengwi akan ditambah dengan lajur bagi sepeda motor, lajur khusus sepeda dan pejalan kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Ini mungkin jalan tol pertama yang ada jalur sepedanya di Indonesia, karena memang daerah wisata. Jadi kita juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat wisata," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali sebagaimana dipantau secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Yogya-Solo, dan Tol Bawen-Yogya merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang harus segera dilaksanakan.
Menteri Basuki juga berpesan bahwa pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi harus selalu menjaga dan memperhatikan keserasian pembangunan jalan tol dengan lingkungan.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi mulai Juni 2022 akan tingkatkan konektivitas di Bali
"Kita akan membangun sebisanya dan sekuat tenaga untuk terus serta tetap menjaga lingkungan hidup. Tadinya kita akan membangun jalan tol di tengah Bali, tapi saya merasa kalau kita membuat jalan tol di tengah Pulau Bali yang membelah pasti banyak merusak lingkungan, sehingga kita mengambil yang jalur pantai," katanya.
Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi akan menjadi ruas kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara yang bertujuan untuk pengembangan sektor pariwisata Bali, utamanya peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.
Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi secara administratif terletak dalam beberapa wilayah yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana, yang dibangun dengan investasi Rp24,6 triliun. Konstruksinya akan dimulai pada Juni 2022 dan diharapkan selesai serta dioperasikan pada November 2024.
Jalan tol Gilimanuk - Mengwi direncanakan akan terbagi menjadi tiga seksi. Seksi 1 dengan panjang 54 km menghubungkan Gilimanuk dan Pekutatan. Selanjutnya, Seksi 2 dengan panjang 23 km yang menghubungkan Pekutatan dan Soka dan terakhir Seksi 3 sepanjang 18,9 km menghubungkan Soka dan Mengwi.
Untuk seksi tol Gilimanuk-Pekutatan akan dilengkapi empat lajur untuk dua arah kendaraan, sedangkan untuk seksi tol Pekutatan-Mengwi akan ditambah dengan lajur bagi sepeda motor, lajur khusus sepeda dan pejalan kaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022