Denpasar (Antara Bali) - Suasana jalan raya hingga jalan-jalan kawasan permukiman di sekitar Kota Denpasar bertepatan libur fakultatif Hari Raya Galungan, Rabu, sejak pagi hingga malam terlihat lengang.
Dari pemantauan di kawasan macet seperti di Jalan Gatot Subroto-Jalan A Yani, Cokroaminoto, Teuku Umar, Gajah Mada, Hasanudin, Imam Bonjol arah Kuta, hingga Simpang Dewa Ruci/Simpang Siur By Pass Ngurah Rai, tidak lagi diwarnai antrean kendaraan.
Di jalan-jalan hingga kawasan permukiman, lebih banyak diwarnai lalu-lalang umat Hindu berpakaian adat, yang pria mengenakan kain semacam sarung dan destar atau udeng, dan wanitanya memakai kebaya dilengkapi selendang pengikat pinggang.
Mereka menuju tempat-tempat persembahyangan seperti tempat suci keluarga atau "Merajan", di kantor tempatnya bekerja, hingga Pura Jagatnataha di jantung ibu kota Provinsi Bali yang menghadap area publik Lapangan Puputan Badung.
Suasana sekitar Denpasar terasa sepi oleh banyaknya toko dan tempat usaha lainnya serta kantor pemerintah maupun swasta dan sekolah yang tutup. Namun beberapa toko swalayan besar seperti Matahari, Robinson, dan Ramayana tetap buka walaupun kondisinya juga tidak ramai.
Area publik Lapangan Puputan Badung terlihat semarak oleh banyaknya pedagang dan anak-anak bermain bersama keluarga, termasuk mereka yang menunggu giliran atau usai bersembahyang di Pura Jagatnatha.
Sedangkan Lapangan Puputan Renon di depan Kantor Gubernur Bali tetap diwarnai kehadiran warga yang berolahraga jalan kaki, bermain sepakbola dan lainnya, walau tidak seramai biasanya.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dari pemantauan di kawasan macet seperti di Jalan Gatot Subroto-Jalan A Yani, Cokroaminoto, Teuku Umar, Gajah Mada, Hasanudin, Imam Bonjol arah Kuta, hingga Simpang Dewa Ruci/Simpang Siur By Pass Ngurah Rai, tidak lagi diwarnai antrean kendaraan.
Di jalan-jalan hingga kawasan permukiman, lebih banyak diwarnai lalu-lalang umat Hindu berpakaian adat, yang pria mengenakan kain semacam sarung dan destar atau udeng, dan wanitanya memakai kebaya dilengkapi selendang pengikat pinggang.
Mereka menuju tempat-tempat persembahyangan seperti tempat suci keluarga atau "Merajan", di kantor tempatnya bekerja, hingga Pura Jagatnataha di jantung ibu kota Provinsi Bali yang menghadap area publik Lapangan Puputan Badung.
Suasana sekitar Denpasar terasa sepi oleh banyaknya toko dan tempat usaha lainnya serta kantor pemerintah maupun swasta dan sekolah yang tutup. Namun beberapa toko swalayan besar seperti Matahari, Robinson, dan Ramayana tetap buka walaupun kondisinya juga tidak ramai.
Area publik Lapangan Puputan Badung terlihat semarak oleh banyaknya pedagang dan anak-anak bermain bersama keluarga, termasuk mereka yang menunggu giliran atau usai bersembahyang di Pura Jagatnatha.
Sedangkan Lapangan Puputan Renon di depan Kantor Gubernur Bali tetap diwarnai kehadiran warga yang berolahraga jalan kaki, bermain sepakbola dan lainnya, walau tidak seramai biasanya.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012