Gubernur Bali Wayan Koster meninjau perkembangan pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung yang nantinya dapat menyediakan air baku untuk kawasan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita).
"Pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru," kata Koster saat melakukan peninjauan tersebut di Badung, Minggu.
Dengan pembangunan Bendungan Sidan, Koster mengharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani hingga mendukung pembangunan pariwisata.
Selain itu, untuk menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dan sebagai kawasan konservasi secara terintegrasi serta konektivitas antar wilayah.
Baca juga: Gubernur Bali: Garuda siap buka penerbangan Sydney-Denpasar
"Gubernur Bali yang merupakan wakil dari pemerintah pusat mendapatkan tugas dari Kementerian PUPR untuk mengawasi dan memastikan pembangunan Bendungan Sidan agar berjalan dengan lancar," ucapnya.
Meskipun Kementerian PUPR melakukan "refocusing" anggaran untuk penanganan COVID-19, namun pembangunan Bendungan Sidan tidak ada yang mengalami refocusing anggaran dan semua berjalan sesuai rencana.
"Saya minta dalam pengerjaan pembangunan ini harus dilakukan dengan fokus, tulus, dan lurus yang diawali dengan memohon restu secara niskala agar pembangunan ini berjalan lancar, serta dikerjakan dengan penuh tanggungjawab, berkualitas, dan selesai tepat waktu di tahun 2024," katanya.
Agar keberlangsungan debit air ini terjaga yang sumbernya berada di hulu Sungai Mengani di Kabupaten Bangli, Koster meminta Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk melaksanakan program konservasi di hulu sungai.
Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali - Penida, I Gusti Putu Wandira melaporkan pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berhasil diperjuangkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster ke Presiden Joko Widodo.
Pembangunan Bendungan Sidan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida ini memiliki kapasitas tampung 3,8 juta meter kubik serta memberikan banyak manfaat.
Diantaranya untuk penyediaan air baku sebesar 1.750 liter/detik dan dimanfaatkan sebagai sistem penyediaan air baku Sarbagita, yaitu Kota Denpasar sebanyak 750 liter/detik, Kabupaten Badung sebanyak 500 liter/detik, Kabupaten Gianyar sebanyak 300 liter/detik, dan Kabupaten Tabanan sebanyak 200 liter/detik.
Selanjutnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berkapasitas 0,65 MW, untuk pariwisata dan konservasi air.
Baca juga: Gubernur Bali saksikan penyerahan Pasar Seni Sukawati ke Pemkab Gianyar
Bendungan Sidan terletak di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dengan memiliki total luas lahan 81,81 hektare dan total bidang 165. Untuk pembebasan lahannya sudah terbayarkan melalui dana APBN senilai Rp132,82 miliar lebih.
Pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar pada Paket I yang dikerjakan sejak tahun 2018 sudah mencapai 100 persen per tanggal 31 Desember 2021 dengan sumber dana dari APBN senilai Rp808,60 miliar lebih.
Untuk Paket II sedang dalam tahap persiapan tender dengan anggaran sebesar Rp864,69 miliar, sehingga pembangunan tahap II ini ditargetkan dapat terkontrak pada bulan April 2022 dan selesai pada tahun 2024.
"Jadi total anggaran pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dari tahap I dan II, mencapai Rp1,67 triliun," ujar Wandira.
Dalam kunjungan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR/Perkim) Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha dan Kepala Diskominfo Bali Gede Pramana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru," kata Koster saat melakukan peninjauan tersebut di Badung, Minggu.
Dengan pembangunan Bendungan Sidan, Koster mengharapkan dapat mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani hingga mendukung pembangunan pariwisata.
Selain itu, untuk menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dan sebagai kawasan konservasi secara terintegrasi serta konektivitas antar wilayah.
Baca juga: Gubernur Bali: Garuda siap buka penerbangan Sydney-Denpasar
"Gubernur Bali yang merupakan wakil dari pemerintah pusat mendapatkan tugas dari Kementerian PUPR untuk mengawasi dan memastikan pembangunan Bendungan Sidan agar berjalan dengan lancar," ucapnya.
Meskipun Kementerian PUPR melakukan "refocusing" anggaran untuk penanganan COVID-19, namun pembangunan Bendungan Sidan tidak ada yang mengalami refocusing anggaran dan semua berjalan sesuai rencana.
"Saya minta dalam pengerjaan pembangunan ini harus dilakukan dengan fokus, tulus, dan lurus yang diawali dengan memohon restu secara niskala agar pembangunan ini berjalan lancar, serta dikerjakan dengan penuh tanggungjawab, berkualitas, dan selesai tepat waktu di tahun 2024," katanya.
Agar keberlangsungan debit air ini terjaga yang sumbernya berada di hulu Sungai Mengani di Kabupaten Bangli, Koster meminta Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk melaksanakan program konservasi di hulu sungai.
Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali - Penida, I Gusti Putu Wandira melaporkan pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berhasil diperjuangkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster ke Presiden Joko Widodo.
Pembangunan Bendungan Sidan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida ini memiliki kapasitas tampung 3,8 juta meter kubik serta memberikan banyak manfaat.
Diantaranya untuk penyediaan air baku sebesar 1.750 liter/detik dan dimanfaatkan sebagai sistem penyediaan air baku Sarbagita, yaitu Kota Denpasar sebanyak 750 liter/detik, Kabupaten Badung sebanyak 500 liter/detik, Kabupaten Gianyar sebanyak 300 liter/detik, dan Kabupaten Tabanan sebanyak 200 liter/detik.
Selanjutnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berkapasitas 0,65 MW, untuk pariwisata dan konservasi air.
Baca juga: Gubernur Bali saksikan penyerahan Pasar Seni Sukawati ke Pemkab Gianyar
Bendungan Sidan terletak di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dengan memiliki total luas lahan 81,81 hektare dan total bidang 165. Untuk pembebasan lahannya sudah terbayarkan melalui dana APBN senilai Rp132,82 miliar lebih.
Pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar pada Paket I yang dikerjakan sejak tahun 2018 sudah mencapai 100 persen per tanggal 31 Desember 2021 dengan sumber dana dari APBN senilai Rp808,60 miliar lebih.
Untuk Paket II sedang dalam tahap persiapan tender dengan anggaran sebesar Rp864,69 miliar, sehingga pembangunan tahap II ini ditargetkan dapat terkontrak pada bulan April 2022 dan selesai pada tahun 2024.
"Jadi total anggaran pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dari tahap I dan II, mencapai Rp1,67 triliun," ujar Wandira.
Dalam kunjungan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR/Perkim) Provinsi Bali Nusakti Yasa Wedha dan Kepala Diskominfo Bali Gede Pramana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022