Satuan Tugas (Satgas) Lingkungan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, terus menggencarkan program edukasi kepada masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan pesisir dengan cara menanam pohon mangrove.
"Kami terus ajak masyarakat untuk bersama-sama selamatkan alam. Kami menargetkan ke depan lebih dari puluhan hektare lahan pesisir di daerah ini mampu tertanami pohon mangrove," kata Ketua Satgas Lingkungan Desa Pejarakan, Abdul Hariri di Pantai Banyuwedang, Pejarakan, Minggu.
Ia mengatakan, edukasi terkait penanaman mangrove dilaksanakan setiap saat, utamanya pada momen-momen sosial di desa seperti rapat adat di tempak dan pertemuan-pertemuan rutin. Hal terpenting, bagaimana masyarakat mengerti fungsi dan manfaat mangrove dalam upaya penyelamatan lingkungan dan alam.
Baca juga: Menko Luhut: Indonesia akan pamerkan hutan mangrove saat G20 di Bali
Selain edukasi, kata dia, Satgas dan masyarakat rutin melakukan penanaman mangrove sebanyak lebih dari 5.000 bibit pohon setiap tahunnya. Satgas menargetkan lahan pesisir yang masih kosong akan mampu ditanami mangrove dalam tahun-tahun mendatang.
"Target kami bersama masyarakat menyasar lahan yang masih jarang pohon mangrove-nya. Terlebih, sejak penanaman pertama pada 2016, sekitar 60 persen pohon saja yang mampu tumbuh, sehingga sisanya harus ditanami kembali," kata dia.
Menurut dia, menggugah kesadaran masyarakat untuk mengetahui dan memahami pentingnya pohon mangrove sebagai penghasil oksigen adalah paling penting untuk dilaksanakan.
"Oleh karena itu, paling urgen dari semua program kami adalah edukasi itu sendiri," kata Hariri.
Baca juga: 21.000 bibit pohon ditanam pada lima daerah di Bali (video)
Pihaknya pun memberikan apresiasi dari berbagai pihak guna mendukung program penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai Desa Pejarakan tersebut. Utamanya pada instansi-instansi swasta yang telah rutin memberikan dukungan baik dari aspek program maupun pembiayaan.
Selain itu, dukungan dari desa dinas dan desa adat juga dinilai signifikan. Terlebih, pelestarian lingkungan dengan program penanaman pohon mangrove telah dibiayai dana desa.
"Ke depan kami berharap dukungan lebih intensif lagi. Sehingga spirit penyelamatan lingkungan makin gencar dilakukan dan masyarakat semakin teredukasi untuk peduli pada alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami terus ajak masyarakat untuk bersama-sama selamatkan alam. Kami menargetkan ke depan lebih dari puluhan hektare lahan pesisir di daerah ini mampu tertanami pohon mangrove," kata Ketua Satgas Lingkungan Desa Pejarakan, Abdul Hariri di Pantai Banyuwedang, Pejarakan, Minggu.
Ia mengatakan, edukasi terkait penanaman mangrove dilaksanakan setiap saat, utamanya pada momen-momen sosial di desa seperti rapat adat di tempak dan pertemuan-pertemuan rutin. Hal terpenting, bagaimana masyarakat mengerti fungsi dan manfaat mangrove dalam upaya penyelamatan lingkungan dan alam.
Baca juga: Menko Luhut: Indonesia akan pamerkan hutan mangrove saat G20 di Bali
Selain edukasi, kata dia, Satgas dan masyarakat rutin melakukan penanaman mangrove sebanyak lebih dari 5.000 bibit pohon setiap tahunnya. Satgas menargetkan lahan pesisir yang masih kosong akan mampu ditanami mangrove dalam tahun-tahun mendatang.
"Target kami bersama masyarakat menyasar lahan yang masih jarang pohon mangrove-nya. Terlebih, sejak penanaman pertama pada 2016, sekitar 60 persen pohon saja yang mampu tumbuh, sehingga sisanya harus ditanami kembali," kata dia.
Menurut dia, menggugah kesadaran masyarakat untuk mengetahui dan memahami pentingnya pohon mangrove sebagai penghasil oksigen adalah paling penting untuk dilaksanakan.
"Oleh karena itu, paling urgen dari semua program kami adalah edukasi itu sendiri," kata Hariri.
Baca juga: 21.000 bibit pohon ditanam pada lima daerah di Bali (video)
Pihaknya pun memberikan apresiasi dari berbagai pihak guna mendukung program penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai Desa Pejarakan tersebut. Utamanya pada instansi-instansi swasta yang telah rutin memberikan dukungan baik dari aspek program maupun pembiayaan.
Selain itu, dukungan dari desa dinas dan desa adat juga dinilai signifikan. Terlebih, pelestarian lingkungan dengan program penanaman pohon mangrove telah dibiayai dana desa.
"Ke depan kami berharap dukungan lebih intensif lagi. Sehingga spirit penyelamatan lingkungan makin gencar dilakukan dan masyarakat semakin teredukasi untuk peduli pada alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022