Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah provinsi di Indonesia pada Rabu.
Informasi prakiraan cuaca BMKG menunjukkan, hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang berpeluang terjadi di 22 dari 34 provinsi di Indonesia termasuk Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang juga diprakirakan meliputi wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.
Menurut BMKG, potensi pertumbuhan awan hujan di bagian wilayah Indonesia meningkat karena adanya sirkulasi siklonik serta daerah konvergensi/konfluensi (pertemuan angin).
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia selatan Banten.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah, Laut Jawa, dan Papua bagian tengah dan selatan. Selain itu ada daerah konfluensi di Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kondisi-kondisi tersebut, menurut BMKG, meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.
Informasi prakiraan cuaca BMKG menunjukkan, hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang berpeluang terjadi di 22 dari 34 provinsi di Indonesia termasuk Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang juga diprakirakan meliputi wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Gorontalo, Papua, dan Papua Barat.
Menurut BMKG, potensi pertumbuhan awan hujan di bagian wilayah Indonesia meningkat karena adanya sirkulasi siklonik serta daerah konvergensi/konfluensi (pertemuan angin).
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Samudra Hindia selatan Banten.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah, Laut Jawa, dan Papua bagian tengah dan selatan. Selain itu ada daerah konfluensi di Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Kondisi-kondisi tersebut, menurut BMKG, meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022